Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Polemik Lahan Rocky Gerung Vs Sentul City Merembet ke Politik

Rocky Gerung (Foto: Lamhot Aritonang)

MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Polemik lahan Rocky Gerung versus PT Sentul City merembet ke urusan politik. Tidak hanya itu, polemik ini bahkan disebut sebagai bentuk upaya pembungkaman.

Hal itu diungkapkan Politisi Partai Demokrat Andi Arief. Dia membela Rocky Gerung dan meminta pemerintah untuk mengusut kepemilikan tanah PT Sentul City.

"Sombong amat PT. Sentul City. Pemerintah mohon periksa asal-usul penguasaan tanah yang mereka miliki," kata Andi Arief dalam cuitan yang dibagikan kepada wartawan, Jumat (10/9/2021).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat ini lantas menduga ada motif politik di balik perintah Sentul City kepada Rocky Gerung untuk membongkar rumahnya di Desa Bojong Koneng. Menurutnya, Rocky Gerung mau dibungkam.

"Motif politik pasti berada di balik kasus ini plus keserakahan. Sikap kritis Rocky Gerung mau dibreidel (beredel). Sudah pantas melawan ini dengan aksi besar," ujar Andi Arief.

Pembelaan Terhadap Rocky Gerung

Elite Partai Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera turut menyoroti kasus sengketa lahan antara Rocky Gerung dan PT Sentul City. Dahnil dan Mardani sama-sama berada di pihak Rocky Gerung.

Dahnil mengaku sikap politiknya saat ini berbeda dengan Rocky Gerung. Dia mendoakan agar sengketa lahan Rocky Gerung dengan Sentul City bisa segera selesai.

"Saya berbeda sikap politik dengan RG saat ini, tapi berdoa yang terbaik agar sengketa yang sedang beliau hadapi saat ini bisa lekas selesai. Bukan justru mengolok-olok sambil bergembira dengan kesusahan orang lain," kata Dahnil melalui akun Twitter @Dahnilanzar, Jumat (10/9/2021). Dahnil sudah mengizinkan tweet-nya dikutip.

Soal sikap terhadap pihak yang berbeda sikap politik, Dahnil mengaku belajar dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Dahnil mencontohkan sikap Prabowo dengan Presiden ke-1 RI Sukarno.

"Dalam sejarah orang tua Pak @prabowo terang berbeda sikap politik dengan Bung Karno, bahkan berseberangan. Namun, tetap saling bantu dan sokong secara pribadi. Tidak ada itu, sikap gembira melihat orang lain susah," sebut Dahnil.

Terpisah, Mardani mempertanyakan sengketa lahan antara Rocky Gerung dan Sentul City. Dalam kasus ini, Mardani membela Rocky Gerung.

"Ada apa ini ya? Tanahnya kecil dan curam. Menurut beliau, ditanami beberapa tahun sehingga tamannya indah dan asri," ucap Mardani.

"Tetap semangat Bung Rocky dan akal sehat selalu," imbuhnya.

Tanggapan Pemerinah soal Dugaan Motif Politik Dibalik Polemik Rocky Gerung Vs Sentul City

Stafsus Mensesneg Faldo Maldini merasa Andi Arief lucu. Faldo menyebut tim kuasa hukum Rocky Gerung sudah berkomunikasi dengan BPN/ATR. BPN pun juga sudah menekankan soal penguasaan fisik adalah penentu utama.

"Kita sedang pantau terus kelanjutannya," kata Faldo Maldini kepada wartawan, Jumat (10/9/2021).

Faldo Maldini pun tergelitik Andi Arief ikut berkomentar dengan mengaitkan masalah itu ke pembungkaman kritik. Faldo menyebut ini murni masalah sengketa yang harus diselesaikan secara hukum.

"Menurut saya, Bang Andi lucu interpretasinya dan out of the box. Ada sengketa antara warga dan perusahaan, ya apa kaitannya sama membungkam kritik. Ini harus diselesaikan di pengadilan atau jalur hukum lainnya, agar keadilan terlaksana," ujarnya.

"Tapi, kami ucapkan terima kasih buat Bang AA yang terus memberikan pandangan. Kritik akan dijawab dengan pemenuhan tanggung jawab, pesan Pak Presiden Jokowi," imbuhnya.

Simak terkait somasi Rocky Gerung di halaman berikut :

Sebelumnya, Rocky Gerung mendapat dua somasi dari pihak Sentul City. Pihak Rocky Gerung diminta mengosongkan lahan dan membongkar rumah.

Hal itu disampaikan oleh Pengacara Rocky Gerung, Haris Azhar. Dia mengatakan ada dua surat somasi yang dikirimkan Sentul City ke Rocky Gerung. Isinya, menurut Haris Azhar, meminta Rocky Gerung mengosongkan tanah dan membongkar rumahnya di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

"Minta mengosongkan tanah itu. Saya sama teman-teman jadi kuasa hukumnya," kata Haris Azhar kepada wartawan, Rabu (8/9/2021) malam.

Somasi itu diterima Rocky Gerung pada 28 Juli dan kedua pada 6 Agustus. Haris Azhar mengatakan pihaknya telah membalas somasi itu. Pihaknya juga melaporkan perkara ini ke Badan Pertahanan Nasional (BPN).

"Udah (diterima) kira-kita 3 minggu yang lalu, kita udah balas, masih disomasi lagi kita balas lagi dan kita laporkan ke BPN. Kita udah serahkan ke BPN, tanya aja sama Pak Sofyan Djalil (Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN)," kata dia.

Hariz Azhar mengatakan tidak hanya Rocky Gerung yang diminta mengosongkan tanah itu. Dia menyebut tetangga Rocky Gerung juga diminta melakukan hal yang sama.

"Di lapangan sebenarnya nggak cuma Rocky, ada tetangga-tetangganya kena, dan itu sudah digusurin bahkan pakai ancaman kekerasan juga," kata dia.

Penjelasan Sentul City

Kuasa hukum PT Sentul City, Antoni, dalam keterangan di situs resmi Sentul City yang dilihat pada Kamis (9/9/2021), menyebut Sentul City mendapat dukungan penuh warga desa setempat dalam rencana memanfaatkan lahan. Antoni menyatakan warga mendukung pemanfaatan lahan sesuai masterplan dengan harapan menciptakan lapangan kerja bagi warga desa sekitar, seperti area yang telah terbangun di desa lain.

Antoni juga membantah ada keributan di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, yang menurutnya cuma akting beberapa saat yang dibuat massa sewaan pihak spekulan. Dia menuding hal itu sengaja dibuat untuk spekulan untuk menguasai tanah.

"Spekulan berdasi ini yang mengambil alih garap untuk tujuan memiliki dan menguasai tanah," tutur Antoni.

Antoni menjelaskan setelah pihaknya melakukan pemetaan terhadap aset-aset PT Sentul City, ternyata terdapat beberapa bangunan-bangunan liar berupa vila-vila dan/atau rumah rumah yang didirikan di luar masyarakat asli Bojong Koneng, dalam istilah masyarakat Bojong Koneng sering disebut masyarakat berdasi.

"Setelah kami lakukan pemetaan, kami melakukan sosialisasi kembali kepada masyarakat berdasi tersebut tentang kepemilikan lahan yang dimiliki oleh kami. Bahkan telah pula kami sampaikan somasi 1, 2, dan 3 untuk memberitahukan bahwa kami segera memanfaatkan lahan, dan agar segera membereskan diri untuk meninggalkan lahan. Mereka tidak menghiraukannya. Kami minta mereka menjelaskan atas dasar alas hak apa menempati lahan lahan kami? Tidak juga direspons," kata Antoni.

(Sumber : detiknews.com)

Post a Comment

0 Comments