Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

TNI Beberkan Sepak Terjang Kelompok Manfet Fatem: Menghasut dan Mengancam Warga Papua


MAJALAHJURNALIS.Com  (Papua Barat) - Dua orang pelaku penyerangan Pos komando rayon militer (Posramil) persiapan Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat berhasil ditangkap. Mereka berasal dari kelompok yang dipimpin Manfet Fatem. Empat anggota TNI gugur dalam penyerangan yang dilakukan sekitar 30 orang.

Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron membeberkan sepak terjang kelompok Manfet Fatem. Tak hanya mengancam membunuh warga, mereka juga kerap menghasut warga. Terutama jika dilakukan pembangunan proyek di wilayah sekitar warga.

"Mengancam masyarakat agar menghambat pembangunan. Contohnya misalnya ada pembangunan proyek jalan. Bukan mereka yang maju tapi mengancam masyarakat agar masyarakat datang ke proyek tersebut menuntut hak wilayah," kata Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron, saat dihubungi merdeka.com, Kamis (9/9/2021).

Selain itu, mereka juga menghasut masyarakat agar tidak menuntut ilmu. Anak-anak dihasut agar tidak sekolah.

"Anak-anak yang sekolah dihasut untuk tidak sekolah, kemudian diancam," jelasnya.

Dia menegaskan, kelompok Manfet Fatem bukan bagian dari kelompok separatis teroris. Mereka berasal dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Diberitakan sebelumnya, Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI Kelompok yang disebut-sebut berseberangan ideologi dengan NKRI. Nyoman mengatakan, wilayah sekitar Pos Koramil Persiapan Kisor dulunya memang turut dipengaruhi oleh beberapa kelompok ini.

"Wilayah itu jujur sebelumnya dipengaruhi kelompok-kelompok yang bersebrangan dengan NKRI," katanya dalam konferensi pers di Makodam XVIII Kasuari, Kamis (2/9/2021) siang.

Nyoman menduga alasan penyerangan itu dilakukan karena rasa iri kepada para TNI di sana yang telah berhasil mengambil hati warga sekitar dan mengubah situasi daerah menjadi lebih baik.

"Dan dengan situasi saat ini (kontribusi TNI) masyarakat begitu antusias, mereka siap untuk membangun kampungnya dan sebagainya dekat dengan TNI," ujarnya.

"Nah mungkin ini mereka (pelaku) ada sedikit tidak puas dan iri atau sebagainya yang akhirnya menyerang," lanjutnya. 

(Sumber : noe-Merdeka.com)

Post a Comment

0 Comments