MAJALAHJURNALIS.Com
(Taipe) - China tidak mungkin berusaha
merebut Taiwan secara militer dalam beberapa tahun ke depan, walaupun militer
negeri tirai bambu itu mengembangkan kekuatan militernya yang bisa merebut
pulau tersebut. Hal ini disampaikan jenderal ternama Amerika Serikat.
“Berdasarkan analisis saya
soal China, menurut saya tidak mungkin dalam waktu dekat, sebutlah enam, 12,
mungkin 24 bulan,” kata Jenderal Mark Milley (foto), Kepala Staf Gabungan AS kepada
Forum Keamanan Aspen, dikutip dari Reuters, Kamis (4/11/2021).
Jawaban tersebut disampaikan
Milley saat ditanya apakah China sedang mempersiapkan langkah terkait Taiwan
dalam waktu dekat.
“Walaupun China jelas dan
terang-terangan membangun kemampuan untuk menyiapkan opsi-opsi itu kepada
kepemimpinan nasional jika mereka memilih begitu pada satu titik di masa yang
akan datang. Tapi dalam waktu dekat? Mungkin tidak. Tapi apapun bisa terjadi,”
jelasnya.
Belakangan ini ketegangan
China-Taiwan meningkat. Taiwan, diklaim oleh China sebagai wilayahnya,
melaporkan sekitar 150 pesawat angkatan udara China terbang ke zona pertahanan
udaranya selama empat hari pada awal Oktober lalu. Taiwan telah mengeluhkan
aktivitas tersebut selama lebih dari setahun, yang dinilai sebagai “perang zona
abu-abu”, dirancang melemahkan angkatan bersenjata Taiwan dan menguji kemampuan
mereka untuk merespons.
Namun saat itu, Presiden
Taiwan, Tsai Ing-wen menegaskan pihaknya tidak ingin konfrontasi militer,
tetapi akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mempertahankan
kemerdekannya.
“Taiwan tidak ingin konfrontasi
militer,” kata Tsai dalam sebuah forum keamanan di Taipei, dilansir Al Arabiya,
Jumat (8/10/2021).
“Berharap hidup berdampingan
dengan damai, stabil, dapat diprediksi dan saling menguntungkan dengan
tetangganya. Tapi Taiwan juga akan melakukan apapun yang diperlukan untuk
mempertahankan kemerdekaannya dan jalan hidup demokratisnya,” lanjutnya.
Presiden Tsai menambahkan,
kemakmuran di Indo-Pasifik perlu lingkungan yang damai, stabil, dan transparan
dan menyebutkan banyak kesempatan di kawasan tersebut.
“Tapi ini juga memicu
ketegangan baru dan kontradiksi sistemik yang bisa memiliki dampak merusak
dalam keamanan internasional dan ekonomi global jika mereka tidak ditangani
dengan hati-hati,” ujarnya.
Taiwan, lanjutnya, akan
bekerja sama dengan negara regional lainnya untuk memastikan stabilitas
kawasan.
“Taiwan sangat berkomitmen untuk
bekerja sama dengan para pemain regional untuk mencegah konflik bersenjata di
China Timur, Laut China Selatan, dan Selat Taiwan,” kata Tsai.
Sumber :
Merdeka.com
0 Comments