MAJALAHJURNALIS.Com (Karawang) -Valencya dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT) psikis hingga dituntut 1 tahun bui. Valencya pun menjelaskan soal
tuduhan kekerasan psikis itu.
Penjelasan Valencya diungkapkan dalam
pembacaan nota pembelaan atau pleidoi yang dibacakan dalam sidang di Pengadilan
Negeri (PN) Karawang pada Kamis (18/11/2021). Valencya tak memungkiri memang
dirinya kerap cekcok dengan mantan suaminya Chan Yu Cing bahkan sejak awal
menikah.
"Bahwa ada bukti pertengkaran, saya
akui memang sejak awal menikah 20 tahun yang lalu, memang sudah sering
bertengkar karena mengetahui kebiasaan buruk suami. Mabuk, judi, foya-foya dan
main perempuan. Keluarga mana sih yang tidak pernah cekcok atau tengkar suami
istri??," ujar Valencya.
Valencya juga mengaku mengirimkan rekaman
suara kepada suaminya. Hal itu dilakukan Valencya lantaran mantan suaminya itu
tak kunjung pulang ke rumah. Namun, belum diketahui isi voice note tersebut.
"Bahwa adanya voice note yang saya
kirimkan, saya tidak pungkiri. Saya memang mengirimkan voice note beberapa
minggu setelah suami tidak pulang-pulang. Istri mana yang tidak marah suaminya
tidak pulang? Voice note membuktikan, walau dalam keadaan marah, saya
berkali-kali mencoba menelepon suami agar dia pulang. Tetapi handphone-nya
sering dimatikan. Jadi solusinya saya mengirimkan voice note dalam kondisi
galau, labil, tertekan dan marah," tutur dia.
Valencya menuturkan pada 2019 mantan
suaminya itu meninggalkan rumah dengan kondisi rumah dan tokonya berantakan
karena sedang dalam renovasi. Valencya pun harus mengurus segalanya mulai dari
toko hingga anak-anaknya.
"Suami pergi membawa uang.
Persediaan uang di rumah menipis hingga saya tidak sanggup membayar pembantu
rumah tangga. Semua harus saya kerjakan sendiri. Saya seorang wanita
ditelantarkan begitu saja," ujarnya.
"Suami kadang pulang dengan bau
minuman keras, ambil barang lalu pergi begitu saja. Hidup bebas di luar dan
bisa mabuk-mabuk dan foya-foya? Tanpa sedikitpun tanggung jawab dan nafkah
untuk anak-anak," kata dia menambahkan.
Valencya mengakui jika memang dia pernah
marah ke suaminya karena emosinya yang sudah tak terbendung. Namun, kemarahan
yang terekam itu dinilai Valencya dipenggal.
"Saya akui memang saya sangat marah
dan terluka oleh kondisi saat itu. Lalu rekaman suara kemarahan yang
dipenggal-penggal kalimatnya, seorang istri dijadikan barang bukti bahwa saya
melakukan kekerasan psikis dan dituntut 1 tahun penjara??. Tapi aneh, selama
persidangan saya tidak diperlihatkan rekaman suara itu? Alat yang merekamnya di
mana? Hanya secarik surat dakwaan," kata dia.
Keanehan lain saat persidangan juga
dirasakan ibu dua anak ini. Salah satunya terkait saksi meringankan dari pihak
Valencya yang diabaikan oleh Jaksa.
"Semua bukti terpapar nyata, bahwa
saya lah korban intimidasi, saya yang diusir di depan karyawan. Saksi dari
pihak saya diabaikan semua, kesaksian anak saya yang mengalami dan mengetahui
langsung duduk perkara diabaikan, karyawan saya yang melihat langsung kejadian
diabaikan, mama saya yang turut diperiksa di Polda Jabar, kesaksiannya
diabaikan dan ditolak jaksa," kata dia.
Menurut Valencya, jaksa justru hanya
mempertahankan kesaksian dari saksi bernama Agus Lastanto dan Joni Saputra.
Keduanya diketahui merupakan karyawan dari Chan Yu Ching.
Dia menyebut kesaksian kedua orang
tersebut palsu. Bahkan, kedua orang itu juga pernah jadi saksi dalam sidang
perceraiannya dengan sang suami.
"Agus Lastanto dan Joni Saputra
juga yang menjadi saksi di persidangan perceraian pengadilan negeri Karawang.
(Saat sidang cerai) mengaku tidak tahu apa-apa. Namun di kesaksian tambahan
Polda Jabar, tiba-tiba saksi sekonyong-konyong mengerti isi pertengkaran,
melihat langsung dan menghitung berapa kali terjadi pertengkaran," tutur
dia.
"Berdasarkan kesaksian palsu
karyawan-karyawan Chan, yang menyebut saya memaki dengan kata-kata kasar, saya
menyandang status tersangka. Kehidupan kami dan anak-anak tersandera
bertahun-tahun. Melukai psikis dan menghancurkan ekonomi kami. Orang tua saya
pun terluka batinnya. Punya hati nuranikah orang-orang ini dan orang-orang yang
mengatur semua ini?," kata Valencya menambahkan.
0 Comments