Jalan Rusak di Desa Rawang Lama, Asahan. @Majalahjurnalis.com
MAJALAHJURNALIS.Com (Asahan) -Desa Rawang Lama, desa
yang sebagian daerahnya merupakan persawahaan, profesi sebagian besar
masyarakatnya adalah petani padi.
Dalam keseharian masyarakat Desa Rawang Lama Kecamatan
Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan pergi ke sawah mengelola sawah untuk
ditanami padi agar dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Pantauan Majalahjurnalis.com, Senin (3/1/2022) jika musim turun sawah tiba artinya mereka
minim penghasilan sebab disaat musim tersebut para petani tidak berpenghasilan
bahkan keseharian waktu mereka diperuntukkan untuk mengolah sawah sampai
selesai bertanam padi.
Jangankan uang didapat bahkan isi kantong dan
simpanan mereka harus digelontorkan untuk modal dalam pengelolaan sawah
tersebut.
Hari berganti hari demikianlah masa sulit
para petani dijalani penuh dengan keringat, tenaga, fikiran semua dicurahkan
demi untuk menyambung hidup.
Setelah musimtanam selesai para petani berlanjut merawat tanaman padi yang telah
ditanam.
Merawat agar tidak diserang hama, maupun
merawat bagaimana agar tanaman padi dapat tumbuh dengan baik agar mendapatkan
hasil sesuai denganharapan dimasa ini
lebih besar lagi jumlah dana yang digelontorkan menyangkut dimasa ini
dibutuhkan pemupukan dan obat-obatan yang diperlukan dan semua itu tidak dapat
diperoleh dengan Cuma-cuma.
Demikianlah masa-masa sulit yang dilakoni
oleh para petani di Desa Rawang Lama disamping mereka harus berjibaku untuk
mengelola sawah mereka juga harus memikirkan penghasilan yang bisa didapat
dalam keseharian dimasa sulit tersebut agar dapat menopang hidup.
Hari berganti hari bulan berganti bulan
tibalah saat yang diharap-harapkakn yaitu musim panen.
Setelah melewati perjuangan yang lama dan
penuh dengan kepahitan para petani saatnya memetik hasil panen mereka. Hasilpun
datang bak ibarat kata pepatah dimana ada gula disitu ada semut, para tengkulak
padi pun berduyun-duyun datang untuk membeli padi para petani ada yang berasal
dari Medan, Lubuk Pakam, Pekan Baru dan yang lainnya.
Hasil panen yang didapatpun tidaklah dapat
mereka tentukan masalah harga gabahnya karena harga gabah disaat panen tersebut
mengikut harga yang ditentukan oleh para tengkulak.
Mereka para petani tidak punya kekuatan untuk
menentukan harga gabah.
Sepenuhnya dalam penentuan harga gabah
ditentukan oleh para tengkulak. Jika para petani ingin menahan padi mereka
untuk diolah menjadi padi keringyang
memiliki nilai jual lebih tinggi hal ini lebih menyulitkan lagi, karena disaat
panen raya para petani tidak sanggup mengeringkan padi secara massal karena di
Desa Rawang Lama memang minim fasilitas tersebut.
Demikianlah secuil penderitaan para petani di
Desa Rawang Lama yang sudah sejak zaman dahulu mereka alami.
Disamping penderitaan tersebut para petani
yang sebagian besar merupakan profesi masyarakat Desa Rawang Lama tersebut
dihadapkan pula terhadap penderiataan keberadaan infrastrukturnya terutama
masalah jalan didesa Rawang Lama.
Para petani dan masyarakat pada umumnya
selain sulit dalam menjalani kehidupan sehari-hari juga untuk menggunakan fasilitas
jalan mereka pun mengalami kesulitan, jalan penuh lubang menganga disana-sini
sangat menyulitkan aktifitas masyarakat dalam keseharian.
Jangankan untuk pembangunan jalan
perbaikan/perawatan jalan pun dari dahulu tidak terlaksana.
Sebagian jalan di Desa Rawang Lama memang
kondisinya memperhatinkan. Hal ini harus menjadi perhatian dari pemerintah
menyangkut daerah Desa Rawang Lama ini merupakan salah satu lumbung padi
Kabupaten Asahan.
Seorang warga menuturkan, “Kalaulah kami yang
ada di Desa Rawang Lama ini menjadi iri dengan daerah lain itu hal yang wajar
saja karena kami ini petani hasil kerja kami ini dinikmati oleh orang banyak baik
yang pejabat, Aparatur Sipil Negara maupun konglomerat tapi dari infrastruktur
kami tetap melarat”.
Jikalaulah ditela’ah memanglah mulia sebagai petani
hasil keringat mereka untuk menghidupi mereka orang banyak, janganlah mereka
dimarjinalkan dalam mendapatkan pasilitas pembangunan, terutama pembangunan
jalan, menyangkut hal tersebut dapat menentukan hajat hidup orang banyak. (Mas’ud)
0 Comments