Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jalan menuju Dusun Sei Bilik Desa Kelapa Sebatang Labura Rusak Berat, Tak Dapat Dilewati Kendaraan. Siapakah yang Bertanggungjawab?

 

Kondisi jalan menuju Dusun Sei Bilik Desa Kelapa Sebatang Kecamatan Kualuh Leidong Labura, kelihatan Tidak berat. @Majalahjurnalis.com


MAJALAH JURNALIS.Com (Labura) - Jalan lintas menuju Dusun Sei Bilik rusak berat, ada beberapa titik yang nyaris tidak dapat dilewati kendaraan roda dua, apalagi bila turun hujan.
 
Jalan lintas Dusun Sei Bilik ini juga satu-satunya jalan darat menuju Rumah Persulukan Tarikat Naqsabandiyah atau yang kerap disebut Makom Tuan Guru Air Hitam atau Rumah Persulukan Drs. Tuan Hasan Maksum, MA.
 
Selain jalan menuju Mokam Tuan Guru, jalan tersebut juga satu-satunya jalan menuju sekolah Mandrasah Alyah Swasta (MAS AL FURQON ) yang ada di Jalan lintas Dusun Sei Bilik Desa Kelapa Sebatang Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu utara (Labura).
 
Pantauan Majalahjurnalis.com, Senin (5/9/2022) terlihat jalan lintas menuju Dusun Sei Bilik kupak-kapik kaek kubangan kerbau dan nyaris tidak bisa dilalui roda dua. Sampai-sampai siswa-siswi MAS Al Furqon harus memarkirkan sepeda motornya ± 200 meter jaraknya dari sekolah.
 
Warga tak mengetahui, apakah jalan tersebut masuk dalam pantauan Dinas Provinsi Sumatera Utara atau Dinas Pemkab Labura. Akan tetapi jalan ini sangat butuh perbaikan.


Kepala Sekolah MAS AL-FURQON Ahmad Sopian, S.Pdi saat menunjukkan jalan yang rusak. @Majalahjurnalis.com


Kepala Sekolah MAS Al-Furqon Ahmad Sopyan, S.Pdi saat ditemui awak Majalahjurnalis.com tepatnya di lokasi jalan yang rusak mengatakan, saya selaku Kepala Sekolah MAS-AL FURQAN berharap agar jalan ini cepat diperbaiki supaya Proses Belajar dan mengajar disekolah kami berjalan dengan baik.
 
Karena jika kondisi jalan seperti saat sekarang ini, dapat mengakibatkan minat siswa-siswi malas datang ke sekolah, begitu juga sebaliknya Guru-Guru minatnya untuk ke sekolah berkurang akibat jalan kondisi jalan yang rusak.
 
Jika hal ini berlanjut saya juga kwatir akan berakibat buruk bagi siswa-siswi dan Guru, karena kami terpaksa parkir ditanah masyarakat alias dibawah pohon sawit yang jaraknya berkisar 200 meter dan jauh dari pantauan Satpam.
 
“Saya sangat berharap agar pemerintah terkait dapat dengan segera untuk memperbaikinya,” ujarnya. (Amin Hsb)

Post a Comment

0 Comments