Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kasus Pembunuhan Brigadir J, Terungkap Peran Putri Candrawathi

 

Sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. ©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho


MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Sosok Putri Candrawathi, istri mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo menjadi sorotan, karena memiliki andil dalam keterlibatan skenario pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
 
Hal itu diungkap oleh mantan ajudan suaminya, Richard Eliezer atau Bharada E, dalam sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
 
Bharada E menuturkan keterlibatan Putri itu terlihat setelah dirinya diminta Ferdy Sambo menembak Brigadir J di Jalan Saguling. Bharada E juga membeberkan skenario yang telah disusun Ferdy Sambo soal baku tembak ditengarai pelecehan seksual.
 
"Jadi nanti skenarionya ibu PC dengan Yosua, ibu dilecehkan Yosua, baru ibu terlihat. Kamu dengar kamu respons, Yosua ketahuan, Yosua tembak, kamu balas tembak," ujar Bharada E sambil menirukan ucapan Ferdy Sambo kala itu saat sidang.
 
"Saya kaget, saya disuruh bunuh orang ini, saya kaget saya takut sudah kacau pikiran saya ini tertekan saya ini. Kamu aman, jangan takut karena posisinya, kamu itu bela ibu (PC)," tambah Bharada E.
 
Saat itu Putri Candrawathi juga duduk di samping Ferdy Sambo dan mendengarkan seluruh skenario tersebut. "Nah di samping yang disampaikan itu sempat ngobrol sama ibu. Ibu di samping kiri," ungkap Bharada E.
 
Saat itu dia mengaku ragu dan takut karena harus membunuh. Tetapi, Ferdy Sambo mencoba meyakinkannya. Ferdy Sambo, menurut Bharada E, kemudian mengatakan menjamin keselamatannya dan tak akan ada proses pidana.
 
"Baru dia (Ferdy Sambo, red) bilang 'Sudah kamu jalan saja, kamu aman. Karena posisinya kamu bela itu. Kedua kamu bela diri. Kau beladiri karena kau ditembak duluan. Jadi kamu aman chad, kamu tenang saja'," ujar Bharada E mengulangi kata-kata Sambo.
 
Bharada E melanjutkan, setelah skenario telah dijabarkan, Putri sempat seolah mengingatkan sang suami agar tidak luput soal CCTV dan sarung tangan. Meski, tidak jelas apa yang disampaikannya, karena suaranya terdengar pelan.
 
"Ibu sempat ngobrol-ngobrol bahasanya karena ibu suaranya pelan yang mulia saya minta maaf, saya tidak mendengarkan secara detail yang mulia. Tapi itu ibu membahas tentang CCTV, pertama CCTV Duren Tiga yang mulia, yang kedua tentang sarung tangan," sambung Bharada E.
 
Bahkan Putri juga disebut sempat berbisik ke Ferdy Sambo. Pendengaran Bharada E, Putri mengingatkan Ferdy Sambo agar menggunakan sarung tangan. "Tapi saya tidak bisa mendengar secara ini yang mulia tapi kaya 'iya nanti pakai sarung tangan'," kata Bharada E.
 
Putri Candrawathi Berupaya Lenyapkan Sidik Jari Sambo di Barang Brigadir J

Tak hanya mengetahui skenario tersebut, Putri juga berupaya menghilangkan sidik jari pada barang-barang milik Brigadir J. Bharada E mengaku diperintah Putri untuk menghilangkan jejak sidik jari Ferdy Sambo di barang-barang milik Yosua. Putri juga memerintahkan hal yang sama kepada Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf.
 
Dia diperintah membawa barang milik Yosua dari bekas rumah dinas Sambo di Jalan Duren Tiga Nomor 54 atau biasa disebut sebagai 'posko ajudan'. Saat itu, dia belum mengetahui tujuan dari perintah Putri yang sebenarnya.
 
"bu memanggil kami bertiga. Saya, Bang Ricky, dan Om Kuat ke lantai 3. Lalu Bu Putri bilang ke saya 'Nanti kamu pergi pake mobil ke posko, ambil barang-barang Yosua bawa lagi ke rumah Saguling. Lalu, bawa lagi ke lantai 2 di ruang kerja," kata dia.
 
"Jadi, pergilah saya dengan Bang Ricky pada saat itu ambil barang-barang pakai mobil, sampai, antar ke lantai 2," lanjutnya.
 
Menurut Bharada E, Putri juga berpesan agar mereka mengenakan sarung tangan berjenis karet saat membereskan barang-barang milik Yosua.
 
"Baru ibu bilang 'Nanti pakai sarung tangan ya'. Jadi, kita pakai sarung tangan pak, sarung tangan karet, itu sama Om Kuat juga. Jadi bertiga, disuruhlah kami oleh ibu PC untuk membersihkan barang-barangnya almarhum ini dilaundry baju-bajunya, tasnya, dan untuk baju-baju lebih banyak di laundry jadi diplastikkan," ujarnya.
 
Dia bersama dengan Ricky dan Kuat diwajibkan memakai desinfektan dan hand sanitizer untuk membersihkan baju, tas, hingga dompet Brigadir J. Menurutnya, Putri bercerita bahwa Sambo sempat memegang barang-barang Yosua.
 
"Kata ibu, bapak sempat megang barang-barangnya almarhum untuk menghilangkan sidik jarinya," ungkapnya.
 
Sumber : Merdeka.com

Post a Comment

0 Comments