Djarot Saiful Hidayat. (tirto.id/Andrey
Gromico Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama)
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta)
- Ketua DPP PDIP
Djarot Saiful Hidayat menyebut sempat meminta klarifikasi sebelum memecat Murad
Ismail dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku. Klarifikasi
tersebut dilakukan buntut istri gubernur Maluku itu, yaitu Widya Pratiwi Murad
Ismail, gabung dengan partai lain.
"Begitu beliau dipanggil hadir, beliau marah-marah.
Dengan emosi yang sangat tinggi," kata Djarot di Kantor KPU RI, Jalan Imam
Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Djarot mengatakan Murad menolak keras berbagai macam
peraturan partai. "Ketika kita tunjukkan bahwa ada peraturan-peraturan
partai nomor 25a, salah satu pasalnya melarang suami-istri untuk beda
partai," ucap Djarot.
Ia mengatakan penjelasan Djarot dkk justru direspons Murad
dengan aksi marah-marah sembari menggebrak meja.
"Beliau marah-marah sambil memukul-mukul meja, beliau
tidak mau penjelasan dari DPP partai, saya dan Pak Komarudin," tutur
Djarot.
Djarot menuturkan Murad Ismail juga meninggalkan ruang
pertemuan setelah Djarot dkk menjelaskan aturan partai.
"Partai memutuskan untuk memberhentikan Pak Murad
sebagai ketua DPD karena melanggar aturan partai," tegas Djarot.
Jabatan Murad saat ini pun diganti oleh Benhur Watubun dan
Bersi Baren sebagai Sekretaris DPD Maluku.
Djarot mengatakan sikap tegas yang ditempuh itu sebagai
peringatan kepada kader lainnya bahwa dilarang untuk melakukan
tindakan-tindakan yang kurang terpuji.
"Kalau melakukan itu, bagaimana dia akan melakukan hal
yang jauh lebih hebat kepada rakyatnya," tandas Djarot.
Widya Pratiwi Murad Ismail pun kini resmi melepaskan
keanggotaan PDIP dan beralih ke PAN untuk membidik kursi DPR RI pada Pemilu
2024.
Sumber : tirto.id
0 Comments