Hubungan sby mega kembali panas. ©2012
Merdeka.com
MAJALAHJURNALIS.Com
(Jakarta)
- Hubungan antara Ketum PDIP, Megawati
Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY),
kembali panas. Gara-garanya, beda sikap tentang sistem pemilu terbuka atau
tertutup.
Awalnya, SBY
khawatir bakal terjadi ‘chaos’ atau kericuhan politik apabila MK mengabulkan
permohonan gugatan sistem pemilu proporsional tertutup. Artinya, metode
pemilihan berubah menjadi coblos partai. Bukan lagi coblos caleg seperti pemilu
sebelumnya.
"Apakah
ada kegentingan dan kedaruratan sehingga sistem pemilu diganti ketika proses
pemilu sudah dimulai? Ingat, DCS (Daftar Caleg Sementara) baru saja diserahkan
kepada KPU. Pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan 'chaos'
politik," kata SBY, kepada wartawan, Minggu (28/5/2023).
Seperti
diketahui, hanya PDIP yang ingin sistem pemilu tertutup. Sementara delapan
partai lainnya di DPR, termasuk Demokrat, menolak sistem coblos parpol.
MK hingga
kini belum memutuskan gugatan yang diajukan politikus PDIP. Namun, kabar yang
didengar Denny Indrayana, MK akan mengabulkan permohonan sistem pemilu
proporsional tertutup.
Hal Ini Mengundang Reaksi Berbagai
Pihak. Termasuk SBY
"Kalau
di tengah jalan diubah oleh MK, menjadi persoalan serius. KPU dan Parpol harus
siap kelola 'krisis' ini. Semoga tidak ganggu pelaksanaan pemilu 2024. Kasihan
rakyat," ungkapnya.
SBY
berharap, sistem Pemilu 2024 tidak berubah. Dengan kata lain masih menggunakan
proporsional terbuka atau coblos caleg. Setelah pesta demokrasi di 2024 usai,
barulah perubahan sistem pemilu kembali dikaji.
"Pandangan
saya, untuk pemilu 2024 tetap menggunakan Sistem Proporsional Terbuka. Setelah
pemilu 2024, Presiden dan DPR duduk bersama untuk menelaah sistem pemilu yang
berlaku, untuk kemungkinan disempurnakan menjadi sistem yang lebih baik.
Dengarkan pula suara rakyat," imbuh dia.
Hubungan SBY
dan Megawati sempat cair. Beberapa kali keduanya bertemu. Meskipun, tak tampak
berbincang akrab. Namun jelang Pemilu 2024, keduanya kembali panas.
Megawati
menilai, komentar SBY tentang chaos politik aneh. Megawati melihat beberapa
pemilu yang telah dilakukan Indonesia.
"Ada
komen-komen yang menurut saya aneh. Yaitu sepertinya akan kalau ndak begini
bisa terjadi chaos," kata Megawati saat Konferensi Pers di DPP PDIP, Jakarta,
Jumat (2/6/2023).
Megawati
menegaskan, penyelenggarakan pemilu bukan barang baru bagi Indonesia. Karena
itu, dia heran dengan pernyataan SBY.
"Jadi
kalau ada yang sampai mengatakan seperti itu, buat saya big question, maunya
apa?" tegas Megawati.
Dia mengutip
sejumlah survei yang menyatakan kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi.
Dalam survei tersebut, publik merasa puas dengan kepemimpinan Jokowi.
"Jadi
artinya sangat positif menerima yang namanya perjalanan Republik ini,"
kata Megawati.
Megawati pun
berharap, Indonesia tak lagi disebut sebagai negara berkembang. Sebab,
perjalanan Indonesia dari generasi ke generasi semakin baik.
"Karena
Bung Karno berkehendaknya juga sepeti itu, tapi kan mesti usaha, dan bekerja
keras," kata Megawati.
Sumber : Merdeka.com
0 Komentar