Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Blinken Singgung Soal Militerisasi Beijing di Perairan Laut China Selatan

 

Menlu AS Antony Blinken (dok. Leah Millis/Pool Photo via AP)

MAJALAHJURNALIS.Com (Nuku'alofa) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengkritik 'perilaku problematik' China saat berkunjung di Tonga yang terletak di kawasan Pasifik. Blinken menyinggung soal militerisasi Beijing di perairan Laut China Selatan dan apa yang disebutnya sebagai pemaksaan ekonomi.
 
Seperti dilansir Reuters, Rabu (26/7/2023), kehadiran China yang semakin meluas di kawasan Pasifik, termasuk penandatanganan pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon tahun lalu, telah menimbulkan kekhawatiran AS dan Australia soal ambisi Beijing.
 
Situasi itu secara tidak langsung telah mendorong peningkatan bantuan dan keterlibatan Barat terhadap negara-negara di kawasan Pasifik.
 
Dalam konferensi saat berkunjung ke Tonga, Blinken menegaskan AS tidak keberatan dengan keterlibatan China di kawasan tersebut. Namun demikian, dia menyebut adanya kekhawatiran soal investasi Beijing, yang dinilai seharusnya transparan dan dilakukan dengan keuangan berkelanjutan.
 
"Saya pikir salah satu hal yang telah kami lihat adalah bahwa keterlibatan China di kawasan (Indo-Pasifik) telah bertumbuh, tapi dari sudut pandang kami, ada beberapa perilaku yang semakin problematik," ucap Blinken dalam pernyataannya.
 
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah mendanai pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kehadiran diplomatiknya di kawasan Indo-Pasifik. Menlu China Wang Yi bahkan melakukan rangkaian kunjungan dengan banyak perhentian di kawasan Pasifik tahun lalu.
 
Ada dorongan yang signifikan dalam keterlibatan dan pendanaan dari negara-negara Barat untuk menangkal pengaruh Beijing di kawasan itu.
 
Dalam kunjungannya ke Tonga, Blinken melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Siaosi Sovaleni membahas kepentingan strategis di kawasan Pasifik. Blinken juga menegaskan bahwa AS berkomitmen untuk Tonga dan negara-negara Kepulauan Pasifik yang lebih luas.
 
Salah satu hal yang menjadi kekhawatiran terbesar Barat di Pasifik adalah level utang di kawasan tersebut. Tonga sendiri berutang banyak kepada China dan ada pertanyaan soal bagaimana negara kecil berpenduduk lebih dari 100.000 orang itu akan membayar kembali utang tersebut.
 
Sovaleni mengatakan dalam konferensi pers bahwa Tonga tahun ini mulai melunasi utangnya dan tidak mengkhawatirkan hubungan Tonga dengan China, yang terfokus pada pembangunan seperti infrastruktur.
 
Blinken akan secara resmi membuka Kedutaan Besar AS yang baru di ibu kota Nuku'alofa pada Rabu (26/7/2023) waktu setempat, sebelum melanjutkan kunjungan ke Selandia Baru dan Australia -- dua kekuatan utama di Pasifik bagian selatan.
Sumber : detiknews

Post a Comment

0 Comments