Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bamsoet Pembina PBA Dukung Pengembangan UMKM RI

 

Foto: Dok. MPR

MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Ketua MPR sekaligus Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) mendukung peluncuran maskot dan jingle LUPBA yang menjadi merek kolektif PBA.
 
Menurutnya, merek kolektif dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah para pelaku UMKM, seperti permodalan hingga pemasaran.
 
Hal ini ia sampaikan dalam event Eksebisi dan Turnamen Golf UMKM Bumi Alumni ke-3. Event ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan PBA dalam peringatan HUT ke-3 PBA serta Hari Sumpah Pemuda bertemakan 'Bersama Pemuda, UMKM Bangkit dan Tumbuh'.
 
"Penyelenggaraan event ini juga membawa misi bahwa pemberdayaan UMKM harus menjadi upaya kolektif dan inklusif, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pelibatan generasi muda merupakan langkah tepat, mengingat pemuda adalah sumber daya manusia potensial, agen perubahan yang menjadi generator dan dinamisator pembangunan nasional," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (29/10/2023).
 
Bamsoet mengungkapkan hadirnya PBA bertujuan mengoptimalkan peran UMKM sebagai lokomotif perekonomian nasional. PBA berupaya mendorong UMKM lokal agar berdaya saing secara kualitas dan berdaya jual secara kuantitas.
 
Komitmen ini tercermin dari visi PBA, yaitu menjadi sahabat (agregator) sekaligus rumah (inkubator) bagi UMKM di Indonesia untuk mewujudkan kemandirian finansial.
 
"Kepedulian dan keberpihakan pada UMKM merupakan keniscayaan. Karena faktanya, sekitar 99 persen dari keseluruhan unit usaha yang ada di Indonesia bergerak di sektor UMKM. Saat ini, jumlah UMKM di Indonesia mencapai sekitar 65 juta unit usaha dan menjadi yang terbesar di ASEAN," jelas Bamsoet.
 
Lebih lanjut, ia mengatakan UMKM tak hanya berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tapi juga berperan penting membuka peluang berbagai lapangan pekerjaan baru.
 
Diketahui, sektor UMKM memiliki daya serap tenaga kerja sebesar 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional. UMKM juga berkontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB.
 
"Gambaran mengenai peran penting dan kontribusi UMKM tersebut meniscayakan bahwa UMKM merupakan entitas yang vital bagi perekonomian nasional. UMKM juga menjadi bangun perekonomian yang selaras dengan amanat Konstitusi pasal 33 ayat 4 di mana salah satu aspek yang mendasari penyelenggaraan perekonomian nasional adalah prinsip kemandirian," terangnya.
 
Ia mengingatkan masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam pemberdayaan UMKM. Misalnya, kontribusi UMKM dalam mendorong kinerja ekspor yang saat ini baru mencapai 15 hingga 16 persen.
 
Meskipun memiliki jumlah UMKM terbesar di ASEAN, kontribusi UMKM Indonesia terhadap kinerja ekspor masih tertinggal dari UMKM Singapura yang sebesar 38,3 persen. Juga Thailand sebesar 28,7 persen dan Myanmar sebesar 23,7 persen.
 
"Kondisi tersebut mengisyaratkan, bahwa kinerja dan kontribusi sektor UMKM masih perlu dioptimalkan, salah satunya melalui program transformasi digital. Hingga Juni 2023, sekitar 22,7 juta UMKM di Indonesia sudah masuk pada ekosistem digital," papar Bamsoet.
 
"Namun angka tersebut baru merepresentasikan sekitar 35 persen dari total UMKM yang ada. UMKM tidak hanya dituntut menjadi entitas ekonomi yang kreatif, tetapi juga memiliki daya saing dan mampu menjangkau pasar global. Pengembangan platform digital UMKM inilah yang saat ini dikembangkan oleh PBA," imbuhnya.
 
Sebagai informasi, PBA sebelumnya menggelar kegiatan sosial antara lain 'Nikah Bersama' bagi 10 pasangan yang tidak mampu secara finansial serta 'Bazar UMKM' pada September 2023.
 
Adapun kegiatan hari ini turut dihadiri Ketua Umum PBA sekaligus Ambassador World Union Small Medium Enterprise untuk Indonesia Ary Zulfikar, Dewan Pengawas PBA Asep Sulaiman dan Endang Hidayatullah, serta Perwakilan Persatuan Golf Indonesia Adi Saksono.
Sumber : detiknews

Post a Comment

0 Comments