Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Biadap, Sejak SD Anak Yatim Piatu Ini di Medan Diperkosa Sepupunya, Hingga Dibangku SMP Diperkosa Pamannya hingga Hamil

 

MRD saat digiring polisi di Polda Sumut (Goklas/detikSumut)

MAJALAHJURNALIS.Com (Medan) - Seorang siswi SMP di Medan jadi korban pemerkosaan dan pencabulan oleh paman dan sepupunya sendiri yang sangat Biadap.
 
Korban diperkosa berulang kali hingga hamil 8 bulan. Pelaku MRD (58) merupakan paman korban yang berstatus guru dan SNH (24) sepupu korban yang bekerja sebagai asisten dosen.
 
Kejadian miris itu pun membuat korban mengalami trauma bahkan sempat mencoba bunuh diri. Berikut sederet fakta kasus tersebut.
 
Terungkap karena Perubahan Tubuh Korban
 
Kasubdit IV Renakta Polda Sumut AKBP Feriana Gultom mengatakan kasus itu terungkap saat guru korban merasa curiga karena tubuh korban yang terlihat membesar.
 
"Itu ketahuannya pada Agustus 2023. Dari situ kemudian, korban dibawa ke bidan dan hasilnya memang sedang mengandung atau hamil," kata Feriana, Kamis (2/11/2023).
 
"Itu kondisinya sudah hamil 5 bulan. Kalau sekarang sudah 7 bulan," sambungnya.
 
Dari situ korban akhirnya mengaku diperkosa MRD dan SNH yang merupakan paman dan sepupunya sendiri.
 
"Korban mengaku diperkosa oleh MRD dan SNH. MRD ini guru di SMK Negeri sedangkan SNH, asisten dosen di salah satu universitas di Medan," sambungnya.
 
MRD dan SNH merupakan ayah dan anak. MRD merupakan suami dari adik kandung ayah korban.
 
Korban Yatim Piatu
 
Korban sendiri merupakan yatim piatu dan telah tinggal di rumah MRD sejak tahun 2015.
 
"Korban tinggal di rumah MRD sejak tahun 2015. Si korban ini yatim piatu," sebutnya.
 
MRD Ditangkap, NRH Kabur
 
Polisi telah menangkap pelaku MRD, Senin (30/10/2023) malam. Sementara pelaku NRH kabur dan kini sedang diburu.
 
"Saat ini kami sedang memeriksa MRD. Selain itu, NRH juga sedang diburu," tutupnya.
 
Sempat Coba Bunuh Diri
 
Akibat kejadian yang menimpanya, korban mengalami Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD. Bahkan korban sempat mencoba bunuh diri.

"Hasil psikologi anak ini mengalami Post Traumatic Stress Disorder," kata AKBP Feriana Gultom kepada detikSumut, Jumat (3/11/2023).
 
Korban saat ini sudah di rumah aman dan diberikan pendampingan psikologis.
Menurut Feriana, korban tak berhenti menangis dan menutup diri dari orang lain usai mengetahui dirinya hamil.
 
"Korban merasa ketakutan juga karena kabar itu akan membuat istri pamannya marah. Selain itu, ia sudah beberapa kali ingin mencoba bunuh diri," ucapnya.
 
Diancam Pelaku
 
Menurut Feriana, korban menolak setiap kali diperkosa dan dilecehkan kedua pelaku. Namun korban diancam jika mengadu pada istri pamannya.
 
"Korban berusaha menolak dan menjerit. Tapi korban selalu diancam (pamannya) kalau memberi tahu tindakan itu kepada istrinya maka keluarganya akan hancur. Karena merasa kehidupannya dibiayai istri pamannya, makanya korban tutup mulut," ungkapnya.
 
Dicabuli Sejak SD
 
Korban menceritakan ia dicabuli oleh SNH sejak kelas 6 SD. Sedangkan MRD mulai melecehkan korban sejak Agustus 2022. Keduanya melakukan aksi bejat itu di rumah dengan waktu yang berbeda.
 
Sebetulnya, korban sempat mengungkap kerap kali dicabuli oleh MRD dan SNH pada Agustus 2022 kepada gurunya. Pihak sekolah sempat berembuk untuk melaporkan ke polisi tetapi korban tidak mau. Akhirnya korban membuat laporan ke Polda Sumut bersama gurunya usai diketahui hamil.
Sumber : detiksumut

Post a Comment

0 Comments