Presiden AS Joe Biden (Foto: REUTERS/Tom
Brenner/File Photo Acquire Licensing Rights)
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Presiden Amerika
Serikat Joe Biden meminta kelompok Hamas untuk menerima kesepakatan gencatan
senjata di Gaza menjelang bulan suci Ramadan.
Sementara Hamas memperingatkan pembicaraan
mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera tidak dapat dilanjutkan
"tanpa batas waktu".
Biden mengingatkan Hamas untuk menyetujui
gencatan senjata di Gaza menjelang bulan Ramadan, yang akan dimulai awal minggu
depan. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga telah mendesak
Hamas untuk menerima "gencatan senjata segera".
"Saat ini hal ini berada di tangan
Hamas," kata Biden kepada wartawan pada Selasa (5/3/2024) waktu setempat,
seperti dikutip dari kantor berita AFP, Rabu (6/3/2024).
"Harus ada gencatan senjata karena Ramadan -
jika kita menghadapi keadaan di mana hal ini berlanjut hingga Ramadan, Israel
dan Yerusalem bisa menjadi sangat, sangat berbahaya," imbuhnya.
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut, namun
pemerintah Amerika Serikat pekan lalu telah mendesak Israel untuk mengizinkan
umat Islam beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama bulan
Ramadan.
Pemerintah Israel kemudian mengatakan akan
mengizinkan umat Muslim mengakses Al-Aqsa selama Ramadan "dalam jumlah
yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya".
Ketika kelaparan mengancam warga Gaza,
pesawat-pesawat AS dan Yordania pada Selasa (5/3/2024) waktu setempat, kembali
mengirimkan bantuan makanan ke wilayah Gaza yang terkepung dan berpenduduk 2,4
juta orang, dalam operasi gabungan dengan Mesir dan Prancis.
Sebelumnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris telah
menyatakan "keprihatinan mendalam mengenai kondisi kemanusiaan di
Gaza". Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan
anak-anak meninggal karena kelaparan di dua rumah sakit di Gaza utara.
Utusan Hamas dan Amerika Serikat telah bertemu
dengan mediator Qatar dan Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata
selama enam minggu, pertukaran puluhan sandera yang tersisa dengan ratusan
tahanan Palestina, dan aliran bantuan ke Gaza. Perundingan tersebut masih terus
berlangsung.
Sumber : detiknews
0 Komentar