Oleh : Tika Yuniasari Kinanti Br Harahap
MAJALAHJURNALIS.Com - Dalam ekosistem keuangan syariah, istishna
adalah instrumen yang berkembang pesat dan menjadi fokus keuangan syariah.
Istishna
adalah perjanjian kontrak dimana penjual berjanji untuk memproduksi barang
tertentu sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pembeli dengan harga
yang disepakati. Kontrak istishna memberikan kemungkinan pembayaran bertahap
saat barang diproduksi.
Mengapa Istishna Penting dalam Keuangan Islam?
Penting
untuk dicatat bahwa dalam ekonomi Islam, konsep keuangan harus sejalan dengan
prinsip-prinsip syariah, yang melarang riba (bunga), spekulasi dan transaksi
yang tidak jelas. "Istishna" menawarkan solusi yang sesuai dengan
prinsip-prinsip ini dengan memberikan fleksibilitas dalam pembiayaan sehingga
pembayaran dilakukan seiring dengan kemajuan produksi barang atau proyek yang
dibiayai.
Aspek
penting dari Istishna adalah fleksibilitas pembayaran, yang dilakukan dalam
beberapa cicilan tergantung pada perkembangan produk atau proyek yang dibiayai.
Hal ini memungkinkan pembeli untuk mengatur pembayaran sesuai dengan arus
kasnya tanpa harus membayar penuh di muka. Fleksibilitas ini membuat istishna
menjadi pilihan pembiayaan yang menarik, terutama untuk proyek-proyek besar
yang membutuhkan investasi yang signifikan.
Selain
itu, istishna memungkinkan pembeli untuk mendapatkan aset atau proyek dengan
spesifikasi yang diinginkan. Dalam banyak kasus, kebutuhan akan aset atau
proyek tertentu membutuhkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu
atau perusahaan. Istishna menawarkan kesempatan untuk memesan barang atau
proyek dengan spesifikasi yang sesuai tanpa mengorbankan prinsip-prinsip
syariah.
Lalu apa dampak ekonomi dan sosial dari Istishna?
Penggunaan
istishna dalam keuangan Islam memiliki implikasi ekonomi dan sosial yang luas.
Dari perspektif ekonomi, istishna dapat menjadi alat untuk pertumbuhan ekonomi,
memfasilitasi pembiayaan proyek-proyek infrastruktur dan pengembangan
komoditas. Hal ini dapat menstimulasi investasi di sektor-sektor utama yang
dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Selain
itu, dalam konteks sosial, istishna dapat menjadi alat untuk inklusi keuangan. Hal
ini dapat berkontribusi dalam memperkuat basis ekonomi masyarakat dan
mengurangi kesenjangan ekonomi yang ada.
Bagaimana tantangan dan prospek masa depan dari
Istishna?
Meskipun
keuangan syariah menawarkan beberapa keuntungan, tidak diragukan lagi masih ada
beberapa tantangan yang harus diatasi. Salah satu tantangan utama adalah
manajemen risiko yang terkait dengan proyek-proyek keuangan Islam.
Mekanisme
manajemen risiko yang efektif diperlukan agar proyek dapat berjalan dengan
lancar dan mencapai hasil yang diinginkan.
Selain
itu, infrastruktur hukum dan peraturan yang terkait dengan istishnah juga perlu
diperkuat untuk memastikan bahwa semua transaksi dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah.
Meskipun
terdapat tantangan terkait pengelolaan risiko, prospek masa depan istishna
sebagai alternatif keuangan syariah tetap cerah. Seiring dengan pertumbuhan
ekonomi global dan meningkatnya permintaan keuangan syariah, istishna dapat
terus berkembang dan menjadi salah satu instrumen utama keuangan syariah yang
penting di masa yang akan datang.
Istishna,
yang bertujuan untuk mencapai tujuan ekonomi yang sejalan dengan
prinsip-prinsip Islam, telah terbukti menjadi pilihan keuangan berkelanjutan
yang sesuai dengan aturan Syariah. Pembayaran yang fleksibel, kemungkinan untuk
mendapatkan barang atau proyek sesuai dengan spesifikasi, serta dampak ekonomi
dan sosial yang positif menjadikan istishna sebagai solusi yang dapat
berkontribusi pada implementasi keuangan syariah yang berkelanjutan.
Dengan
demikian, penting bagi pemangku kepentingan dalam industri keuangan Islam untuk
memperkuat peran istishna sebagai sarana yang efektif untuk memfasilitasi
keuangan yang sesuai dengan syariah. Dengan cara ini, diharapkan dapat
membangun ekosistem keuangan syariah yang kuat dan berkelanjutan yang mendukung
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan adil. (Penulis adalah mahasiswa Jurusan
Manajemen Bisnis Syariah Semester 6 Institut Agama Islam Tazkia Bogor).
Mengapa Istishna Penting dalam Keuangan Islam?
Lalu apa dampak ekonomi dan sosial dari Istishna?
Bagaimana tantangan dan prospek masa depan dari
Istishna?
0 Comments