MAJALAHJURNALIS.Com (Medan)
– Ketua, Sekretaris dan Bendahara (KSB), Forum Jurnalis
Pemprovsu (FJP) menyayangkan masih adanya tebang pilih dari Dinas Komunikasi
dan Informasi (Diskominfo) Sumatera Utara (Sumut) terkait press rilis
pemberitaan di Kantor Gubernur Sumut (Gubsu). Sekretaris FJP, Selamat Purba
mengatakan bahwa FJP selalu mendapatkan rilis berita dari Diskominfo terkait
program dan kegiatan di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), sebatas
dapat rilis yang di kirim Diskominfo. Menurut bang Purba sapaan akrab
Selamat Purba, jurnalis berfungsi sebagai controling (pengawasan) terhadap
kinerja Pemprovsu memiliki peran dan hak yang sama dalam mencari langsung
informasi berita untuk di sampaikan kepada masyarakat. “Ya, Kita KSB FJP menyayangkan masih
adanya pilih kasih dari Diskominfo terkait press rilis pemberitaan di
Pemprovsu, yah, kita sebagai jurnalis memiliki fungsi controling atau
pengawasan terhadap kinerja pemprovsu memiliki peran dan hak yang sama dalam
mencari dan menyampaikan informasi untuk kita sampaikan kepada masyarakat.
Sesuai dengan amanat UU Pers No 40 Tahun 1999 dan ini diatur di dalam pasal 9
ayat (2) kode etik Jurnalistik, ” kata bang Purba saat di kantin kantor
Gubernur, Kamis (18/4/2024). Bang Purba berharap sebagai wartawan
handal yang tergabung di FJP juga punya hak yang sama untuk terjun langsung
saat ada konferensi pers di press room Gubernur, dan FJP juga ingin diajak
liputan langsung disetiap kegiatan Pemprovsu, bukan hanya sekedar mendapat
rilis selalu dari Diskominfo. “Yah, kita tau syarat utama bisa ikut
konferensi pers di press room itu harus sudah UKW, pengurus dan anggota kita
juga banyak yg sudah UKW tapi tidak dilibatkan untuk terjun langsung dalam
liputan, selain itu bila ada Konfrensi pers, kalau ikut hadir tapi berita yang
di naikkan harus ikut rilis Diskominfo, yang di rilis oleh satu orang lalu
seluruh wartawan harus mengikuti berita tersebut, jadi apa artinya wartawan
yang sudah UKW, kalau hanya sebagai congek saja,” sebut bang Purba. Sementara itu, Ketua Harian FJP Ali
Nurdin Chan mengatakan hal ini sudah menjadi perhatian serius dari pengurus FJP
sehingga sepakat untuk menjadi oposisi di lingkup Pemprovsu dan semua
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. “Selama ini kita dari FJP sudah cukup
sabar melihat polemik terkait pilih kasih ini jadi kita para pengurus FJP
sepakat untuk menjadi oposisi dengan Pemprovsu beserta OPD terkait disana,”
ujar Ali Nurdin Chan. (FS)
0 Comments