Presiden
Rusia Vladimir Putin (Foto: AP/Alexander Zemlianichenko)
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Timur Tengah memanas usai serangan Iran ke
Israel. Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan semua pihak di Timur Tengah
untuk menahan diri dari tindakan yang akan memicu konfrontasi baru. Putin
mengingatkan bahwa konfrontasi baru akan memiliki konsekuensi parah bagi
wilayah tersebut.
Iran
meluncurkan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam lalu sebagai pembalasan
atas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah pada 1 April yang
menewaskan tujuh petugas Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua
komandan senior.
Putin,
dalam komentar publik pertamanya mengenai serangan Iran tersebut, mengatakan
akar penyebab ketidakstabilan di Timur Tengah saat ini adalah konflik yang
belum terselesaikan antara Palestina dan Israel.
"Vladimir
Putin menyatakan harapannya bahwa semua pihak akan menunjukkan pengendalian
diri yang wajar dan mencegah babak baru konfrontasi yang penuh dengan
konsekuensi parah bagi seluruh kawasan," kata Kremlin, seperti dikutip
dari Reuters dan Al Arabiya, Rabu (17/4/2024).
Kremlin
menyatakan bahwa Putin telah berbicara dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi
melalui telepon tentang apa yang disebut Kremlin sebagai "tindakan
pembalasan yang diambil oleh Iran."
"Ebrahim
Raisi mencatat bahwa tindakan Iran bersifat terpaksa dan terbatas," kata
Kremlin. "Pada saat yang sama, dia menekankan ketidaktertarikan Teheran
terhadap eskalasi ketegangan lebih lanjut," kata Kremlin.
Putin
telah menjalin hubungan lebih dekat dengan Iran sejak mengirim pasukan untuk
menginvasi Ukraina pada tahun 2022. Para jenderal penting Amerika Serikat
mengatakan meningkatnya kemitraan antara Rusia, China, Iran dan Korea Utara
merupakan salah satu tantangan paling berbahaya bagi Amerika dalam empat dekade
terakhir.
Iran
telah memberi Rusia sejumlah besar rudal balistik dan drone yang digunakan Moskow
di Ukraina.
Sumber : detiknews
0 Comments