Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Siswa SMK di Nisel Tewas Diduga Dianiaya Kepsek

 

Ilustrasi penganiayaan. @zonasutra.id


MAJALAHJURNALIS.Com (Nias Selatan) - Kepala Sekolah (Kepsek) SMK 1 Siduaori SZ (37) dilaporkan atas dugaan penganiayaan kepada siswanya Yaredi Nduru (17) di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut). Saat ini, polisi telah menetapkan SZ sebagai tersangka.
 
"Sudah (tersangka)," kata Kasi Humas Polres Nisel Bripka Dian Octo Tobing saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (25/4/2024).
 
Dian belum memerinci lebih lanjut soal penetapan tersangka itu. Dia mengatakan informasi lengkapnya akan segera disampaikan.
 
"Nanti ya, masih rapat," ujarnya.
 
Sebelumnya diberitakan, polisi telah menggelar rekonstruksi atas kasus penganiayaan itu. Rekonstruksi itu dilakukan di SMK 1 Siduaori pada Senin (22/4/2024).
 
"Sesuai dengan berita acara, rekonstruksi dilaksanakan di tempat kejadian perkara atau TKP," kata Kasat Reskrim Polres Nisel AKP Freddy Siagian, Selasa (23/4/2024).
 
Freddy menyebut SZ langsung dihadirkan dalam rekonstruksi itu, sedangkan korban diperankan oleh petugas kepolisian. Rekonstruksi, kata Freddy, berlangsung selama 90 menit.
 
"Kegiatan rekonstruksi berlangsung selama 90 menit, ada 17 adegan yang diperagakan. Rekonstruksi bertujuan untuk memberikan gambaran tentang terjadinya suatu tindak pidana dengan jalan memperagakan kembali perbuatan pelaku terhadap korban. Rekonstruksi ini juga dapat digunakan untuk menguji kesesuaian keterangan para saksi atau diduga pelaku," jelasnya.
 
Perwira pertama Polri itu menjelaskan bahwa dalam rekonstruksi itu diperlihatkan saat SZ membariskan sejumlah murid di dalam ruangan. Lalu, SZ memukul kening korban lebih dari tiga kali. Korban dipukul menggunakan tangan kosong.
 
Freddy juga sekaligus meralat waktu kejadian pemukulan itu menjadi tanggal 16 Maret 2024. Sebelumnya, pihaknya menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi pada 23 Maret.
 
"Berdasarkan hasil rekonstruksi, diperlihatkan pelaku SZ yang merupakan Kepala Sekolah dari korban telah memukul kening korban YN sebanyak lebih dari tiga kali dengan menggunakan sisi luar dari kepalan tangannya, dengan alasan memberikan pembinaan karena adanya laporan dari Sekcam Siduaori bahwa kelima siswa tersebut tidak melaksanakan prakerin dengan baik saat di kantor camat," ujarnya.
Sumber : detiksumut

Post a Comment

0 Comments