Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pengakuan Suami yang Istrinya Ditiduri Pastor

 

Ilustrasi. @Tribun Jatim


MAJALAHJURNALIS. Com (Bali) - Pria berinisial V alias Papa S buka suara terkait kasus istrinya yang tertangkap basah sedang berdua di kamar tidur dengan Romo Agustinus Iwanti, Pastor Paroki Kisol. Papa S mengaku melihat sendiri Romo Gusti berpelukan dengan istrinya di kamar tersebut.
 
"Saya mendapati istri saya dan Romo tidur berdua dalam satu selimut. Melihat Mama S tidur satu selimut dengan Romo, saya syok lalu memegang kaki istri saya sambil menarik selimut. Saya melihat mereka sedang berpelukan," ungkap Papa S dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Selasa (30/4/2024).
 
Papa S mengakui memiliki hubungan baik dengan Romo Gusti dan menganggapnya sebagai keluarga sendiri. Namun, dia menepis klarifikasi Romo Gusti yang tak mengakui telah meniduri Mama S.
 
Peristiwa Romo Gusti tertangkap basah sedang berduaan dengan Mama S itu terjadi di salah satu kamar di rumah keluarga Papa S di Kampung Rende, Desa Lembur, Kecamatan Kota Komba, pada Rabu (24/4/2024) dini hari. Kampung Rende masuk wilayah pelayanan pastoral Romo Gusti dan Mama S termasuk umat Romo Gusti.
 
Sekitar pukul 02.00 Wita, Papa S melihat istrinya mendatangi kamar yang ditempatinya bersama K. Papa S pun mulai curiga dengan istrinya yang belum tidur. Ia kemudian melihat istrinya masuk ke kamar Romo Gusti.
 
Merasa janggal, Papa S lantas menyusul istrinya ke kamar Romo Gusti yang tidak terkunci. Saat itulah dia mendapati istrinya dan Romo Gusti tidur berpelukan dalam satu selimut di ranjang.
 
Setelah menyingkap selimut itu, Papa S menampar Romo Gusti dan istrinya. Saat itu juga dia menangis dan berteriak melampiaskan amarahnyanya. Papa Gusti pun sempat mengancam hendak membunuh istrinya.
 
Papa S bergegas ke dapur untuk mengambil parang. Saat kembali ke kamar dengan membawa parang di tangannya, istrinya sudah pergi. Sedangkan, Romo Gusti tetap di dalam kamar dan mencoba menenangkan Papa S.
 
Semua orang di dalam rumah itu terbangun karena teriakan Papa S. Anak keduanya berinisial S berlari ke luar rumah mengejar ibunya.
 
"Saya emosi dan marah lalu menampar mereka berdua. Saya menangis sambil berteriak mengancam Mama S," jelas Papa S.
Sumber : detikbali

Post a Comment

0 Comments