Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kebanyakan Makan Daging. Inilah Gejala Bakal Terjadi di tubuh kita

 

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/Ika Rahma)

MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Hari Raya Idul Adha sangat identik dengan berbagai macam hidangan daging. Bahkan bagi sebagian orang, momen ini menjadi ajang 'pelampiasan' untuk makan daging sebanyak-banyaknya.
 
Memang, daging merupakan salah satu sumber utama protein hewani yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi jika dikonsumsi secara berlebihan, daging, terutama daging merah, justru dapat memicu sejumlah gejala dan meningkatkan risiko penyakit tertentu.
 
Lantas, apa saja yang bisa terjadi pada tubuh usai kebanyakan makan daging? Dikutip dari berbagai sumber, berikut tanda-tanda yang dapat muncul setelah mengonsumsi daging secara berlebihan.
 
Keringat Berlebihan
 
Tubuh mengeluarkan banyak keringat saat makan daging? Fenomena ini dikenal juga dengan istilah 'meat sweats' dan dapat terjadi saat atau setelah makan daging dalam jumlah besar.
 
Dikutip dari Business Insider, 'meat sweats' terjadi ketika tubuh berusaha mencerna makanan yang dikonsumsi. Saat makan, tubuh akan mengerahkan sejumlah energi untuk bisa memproses makanan tersebut. Kondisi ini disebut juga sebagai termogenesis dan dapat meningkatkan suhu tubuh.
Karena protein membutuhkan lebih banyak energi untuk dicerna, maka efek termogenesis yang dihasilkan akan lebih besar pula. Akibatnya, suhu tubuh meningkat sangat tinggi hingga memicu keluarnya keringat.
 
Kantuk dan Kelelahan
 
Kebanyakan makan daging juga bisa membuat tubuh merasa lelah. Hal ini terjadi karena tubuh kehilangan banyak energi saat mencerna protein dari daging yang dikonsumsi.
 
Saat mencerna makanan, tubuh akan mengalirkan lebih banyak darah ke usus untuk mendukung proses tersebut. Artinya, aliran darah yang harusnya menuju organ lain akan dialihkan ke sistem pencernaan. Inilah yang membuat tubuh merasa lelah usai kebanyakan makan.
 
Selain itu, beberapa jenis daging, seperti daging sapi dan kalkun, mengandung triptofan tinggi yang dapat meningkatkan produksi melatonin. Melatonin adalah hormon yang memicu rasa kantuk dan mengatur siklus tidur.
 
Masalah Pencernaan
 
Konsumsi daging secara berlebihan yang tidak diimbangi dengan asupan serat dapat menyebabkan beragam gangguan pencernaan, seperti kembung, sembelit, dan diare.
 
Bahkan, sejumlah penelitian mengungkapkan pola makan rendah serat tidak hanya menyebabkan masalah pencernaan, tapi juga berdampak pada pengaturan kadar gula darah.
 
Dehidrasi
 
Efek samping lain yang bisa muncul akibat kebanyakan menyantap daging adalah dehidrasi. Pasalnya, tubuh membutuhkan banyak air untuk bisa mencerna protein yang dikonsumsi.
 
Meskipun protein adalah makronutrien yang sangat dibutuhkan tubuh, orang-orang cenderung mengira mereka perlu mengonsumsi lebih banyak protein dari apa yang dibutuhkan tubuh.
 
Padahal, rekomendasi asupan protein harian hanya sekitar 0,8 gram per kilogram berat badan. Jadi, seseorang dengan berat badan 75 kg seharusnya tidak mengonsumsi lebih dari 60 gram protein dalam sehari.\
 
Napas Tidak Sedap
 
Napas yang tidak sedap juga bisa menjadi salah satu tanda yang muncul akibat kebanyakan makan daging. Saat mencerna daging, tubuh akan menghasilkan amonia sebagai produk sampingan. Bau amonia dapat menyelinap ke mulu dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
 
Bau Badan
 
Selain karena jarang mandi, bau badan juga bisa disebabkan oleh konsumsi daging yang berlebihan. Asam amino dalam daging merah dapat meninggalkan residu di usus selama proses pencernaan. Enzim usus memecah residu tersebut, yang kemudian bercampur dengan bakteri di kulit saat berkeringat dan memperparah bau badan.
Sumber : detikHealth

Post a Comment

0 Comments