MAJALAHJURNALIS.Com
- Sektor pertambangan memang sudah menjadi
primadona pendapatan daerah dalam beberapa dekade terakhir. Hanya saja, di
balik besarnya kontribusinya dalam pembangunan, sektor ini menyimpan ancaman
besar bagi kerusakan lingkungan. Selain
itu, kontribusi ekonomi sektor pertambangan juga terlihat tidak terdistribusi
secara merata ke masyarakat. Pada beberapa daerah yang memiliki banyak lahan
tambang (eksploratif), meski terjadi lonjakan pendapatan daerah, tetapi tingkat
kesejahteraan penduduknya stagnan atau malah menurun. Artinya, sektor ini
sebenarnya tidak memberi dampak bagi pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Kaena
itu, paradigma pembangunan seharusnya tidak hanya mengarusutamakan sektor
pertambangan, tetapi sudah harus mulai memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dari
sektor non-tambang karena dampaknya akan dirasakan secara luas oleh rakyat. Termasuk
di Sulawesi Selatan. Meski menyimpan banyak sekali potensi sumber daya alam
(SDA) dari sektor pertambangan, pemerintah di daerah ini perlu diwanti-wanti
agar tidak terlena dengan hal tersebut. Pemerintah perlu memberi prioritas bagi
sektor non-tambang, mulai dari sekarang! Nah,
proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan dengan mengoptimalkan sektor
non-tambang bisa difokuskan pada sektor-sektor utama seperti pertanian,
perikanan, pariwisata, dan industri kreatif. 1.Pertanian dan Perkebunan Sektor
pertanian dan perkebunan adalah benteng ekonomi paling tangguh yang dapat
mempertahankan kehidupan rakyat bahkan pada kondisi paling buruk sekalipun. Ini
teruji saat bangsa kita diserang pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Saat
terjadi krisis moneter berkepanjang, sektor ini juga menjadi penopang ekonomi
yang tetap bertahan karena memang menyangkut hajat hidup rakyat. Optimalisasi
sektor pertanian dan perkebunan dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Salah
satunya adalah dengan melakukan modernisasi pertanian. Moderninasi
pertanian ditempuh dengan mengimplementasikan teknologi pertanian modern dan
praktik pertanian berkelanjutan dapat meningkatkan produktivitas tanaman pangan
dan perkebunan, seperti kakao, kopi, dan kelapa sawit. Yang
tak kalah penting adalah mendorong industri pengolahan hasil pertanian di
tingkat lokal untuk meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja
baru. Dengan
optimalisasi sektor pertanian, diharapkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan
dapat meningkat sekitar 3-4% per tahun dari sektor ini saja, mengingat potensi
luas lahan dan kontribusi pertanian terhadap PDRB (Produk Domestik Regional
Bruto). 2.Perikanan dan Kelautan Sektor
perikanan dan kelautan merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian
Sulawesi Selatan. Provinsi ini memiliki garis pantai yang panjang dan kaya akan
sumber daya laut, yang membuatnya menjadi salah satu produsen perikanan utama
di Indonesia. Optimalisasi
sektor perikanan dan kelautan dapat dilakukan melalui penguatan infrastruktur
perikanan dengan membangun dan memperbarui infrastruktur perikanan seperti
pelabuhan, cold storage, dan fasilitas pengolahan ikan. Selain
itu, juga perlu dilakukan diversifikasi produk perikanan dengan cara mendorong
pengembangan produk perikanan olahan dan ekspor untuk meningkatkan daya saing
global. Jika
sektor perikanan dan kelautan dioptimalkan, sektor ini dapat memberikan
kontribusi tambahan sebesar 2-3% terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel, terutama
melalui peningkatan ekspor. 3. Pariwisata Sektor
pariwisata merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi
Selatan, dengan kontribusi yang semakin meningkat terhadap Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) dan penciptaan lapangan kerja. Optimalisasi
sektor pariwisata di Sulsel dapat dilakukan melalui progra pengembangan
destinasi wisata. Pemerintah perlu melakukan investasi di destinasi wisata
unggulan seperti Toraja, Pantai Bira, dan pulau-pulau di sekitar Sulawesi
Selatan untuk menarik lebih banyak wisatawan domestik dan internasional. Yang
tak kalah penting adalah aksesibilitas destinasi wisata yang akan dikembangkan
melalui peningkatan infrastruktur transportasi seperti jalan raya, bandara, dan
pelabuhan yang mendukung pariwisata. Dengan
pengembangan pariwisata yang agresif, sektor ini bisa meningkatkan pertumbuhan
ekonomi hingga 3-5% per tahun, terutama jika didukung oleh pemasaran yang kuat
dan kolaborasi dengan sektor swasta. 4. Industri Kreatif Sektor
industri kreatif juga berperan penting dalam perekonomian, terutama dalam hal
penciptaan lapangan kerja, pendapatan, dan pengembangan ekonomi lokal. Karena
itu pemerintah provinsi sudah harus berkomitmen tinggi untuk mendukung
pengembangan Startup dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan
memberikan dukungan berupa pelatihan, akses permodalan, dan fasilitas bagi
pelaku industri kreatif dan UMKM di daerah ini. Selain
itu, pemerintah juga sudah sangat perlu mendorong digitalisasi produk kreatif
lokal untuk menjangkau pasar nasional dan internasional. Jika
berjalan lancar, sektor ini dapat memberikan dorongan sebesar 2-3% per tahun
pada pertumbuhan ekonomi, terutama dengan meningkatnya permintaan produk lokal
yang kreatif dan inovatif. 5. Pendidikan dan
Kesehatan Pemerintah
tak boleh menganggap pembiayaan di sektor pendidikan dan kesehatan adalah beban
pengeluaran, namun sebagai sebuah investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Optimalisasi
sektor pendidikan agar memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi Sulsel bisa
dilakukan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) terutama yang
menyasar generasi muda di daerah ini. Program
pendidikan dan pelatihan kejuruan atau vokasional yang disesuaikan dengan
kebutuhan industri lokal akan meningkatkan kualitas SDM, sehingga produktivitas
dan inovasi dapat berkembang lebih pesat. Sementara
investasi pemerintah di sektor kesehatan adalah langkah strategis untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperpanjang harapan hidup, dan
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Peningkatan
kualitas SDM dan layanan kesehatan bisa menambah sekitar 1-2% pada pertumbuhan
ekonomi per tahun melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja. Proyeksi Total Dengan
mengoptimalkan sektor-sektor non-tambang, Sulawesi Selatan dapat mencapai
pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Proyeksi pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan dari optimalisasi sektor-sektor non-tambang bisa mencapai
6-8% per tahun dalam jangka menengah hingga panjang. Proyeksi
pertumbuhan ini akan sangat bergantung pada dukungan kebijakan yang konsisten,
investasi infrastruktur, dan keterlibatan aktif dari sektor swasta dan
masyarakat. Yang
tak kalah penting juga adalah, perlunya figur Gubernur dan Wakil Gubernur yang
memiliki keberanian untuk melakukan perubahan dan perbaikan dengan proyeksi
jangka panjang yang konsisten. Strategi
diversifikasi ekonomi ini penting untuk memastikan bahwa Sulawesi Selatan tidak
bergantung hanya pada sektor tambang, tetapi juga mampu memanfaatkan kekayaan
sumber daya alam lainnya dan potensi besar dari sektor-sektor yang selama ini
mungkin kurang dioptimalkan. (Penulis adakah
Ketua Relawan Perubahan Sulawesi Selatan)
0 Comments