Presiden
Palestina Mahmoud Abbas (dok. Reuters)
MAJALAHJURNALIS.Com (Ankara) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas
mengungkapkan dirinya akan melakukan perjalanan ke Jalur Gaza, yang tengah
dilanda perang tanpa henti antara kelompok Hamas dan militer Israel.
Seperti
dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (16/8/2024), rencana kunjungan ke Jalur Gaza
itu diungkapkan oleh Abbas saat berpidato dalam sesi khusus parlemen Turki pada
Kamis (15/8/2024) waktu setempat. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga
hadir di parlemen saat Abbas menyampaikan pidatonya.
Pidato
itu disampaikan Abbas ketika otoritas kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas,
melaporkan lebih dari 40.000 orang tewas akibat rentetan serangan militer
Israel sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu.
"Saya
telah memutuskan untuk pergi ke Gaza bersama saudara-saudara lainnya dari
kepemimpinan Palestina," ucap Abbas dalam pidatonya, yang mendapat tepuk
tangan para anggota parlemen Turki.
Tidak
diketahui secara jelas kapan kunjungan Abbas ke Jalur Gaza akan dilakukan.
Abbas yang mewakili kelompok Fatah selama ini berkantor di Ramallah, Tepi
Barat, sedangkan Jalur Gaza dikendalikan oleh kelompok Hamas.
Tak
seorang pun diizinkan memasuki Jalur Gaza, kecuali segelintir pekerja
kemanusiaan. Abbas belum pernah berkunjung ke Jalur Gaza sejak Hamas mengambil
kekuasaan atas daerah kantong Palestina itu tahun 2007 silam.
"Saya
akan melakukan itu," ujar Abbas dalam pidato yang diterjemahkan ke bahasa
Turki dari bahasa Arab.
"Bahkan
jika ini akan mengorbankan nyawa saya. Hidup kami tidak lebih berharga dari
kehidupan seorang anak kecil," sebutnya.
Abbas
berpidato di hadapan parlemen Turki dengan mengenakan syal putih yang dihiasi
bendera Turki dan Palestina. Dia menambahkan kunjungan ke Ankara setelah
berkunjung ke Rusia dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
Dalam
pidatonya di hadapan parlemen Turki, Abbas menyebut rakyat Palestina akan tetap
tegar meskipun ada rentetan serangan Israel.
"Gaza
adalah miliki kami secara keseluruhan. Kami tidak menerima solusi apa pun yang
akan memecah belah wilayah kami," tegasnya.
"Tidak
akan ada negara Palestina tanpa Gaza. Rakyat kami tidak akan menyerah,"
cetus Abbas dalam pidatonya.
Abbas
yang memimpin kelompok Fatah, rival Hamas, melakukan pertemuan dengan Erdogan
pada Selasa (13/8/2024) waktu setempat. Kunjungan ini dilakukan saat perang Gaza
memasuki bulan ke-10 sejak pecah usai serangan Hamas terhadap Israel pada 7
Oktober tahun lalu.
Erdogan
menjadi pengkritik keras tindakan Israel dalam perang yang berkecamuk di Jalur
Gaza. Dia bahkan menjuluki Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
sebagai "tukang jagal Gaza".
Abbas
memuji sikap Erdogan yang disebutnya "berani" dan mengkritik sikap
diam komunitas internasional terhadap pembantaian yang dilakukan oleh Israel
terhadap warga Palestina.
Sumber
: detiknews
0 Comments