MAJALAHJURNALIS.Com (Medan)
- Upaya pencarian intensif terhadap seorang pria yang
dilaporkan hilang di perairan Desa Bantu Mundom, Kecamatan Muara Batang Gadis,
Kabupaten Mandailing Natal, sejak Minggu (29/12/2024), Akhirnya membuahkan hasil. Jasad
korban ditemukan pada Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 15.00 WIB, di perairan
Pulau Situngkus, Kota Sibolga, yang berjarak sekitar 25 mil laut (NM) dari
lokasi awal hilangnya korban. Kepala Kantor Pencarian dan
Pertolongan Kelas A Medan (Basarnas Medan), Mustari, menjelaskan bahwa pencarian
dilakukan oleh Tim SAR Gabungan yang dikoordinasikan oleh Koordinator Pos SAR
Mandailing Natal. Operasi pencarian dilakukan dengan berbagai metode, termasuk
penyisiran menggunakan perahu karet jenis LCR dan pemantauan udara dengan
bantuan drone. Pada hari ketiga, tim juga melakukan penyelaman di sekitar
lokasi awal korban terjatuh. Namun, hingga siang tadi, hasilnya masih nihil. "Pada pukul 15.00 WIB, tim yang
sedang melakukan pencarian di sekitar Pulau Ilik menerima informasi dari
nelayan setempat bahwa ada jasad yang mengapung di perairan Pulau Situngkus,
Sibolga. Kami segera berkoordinasi dengan Kapal SAR Nakula yang siaga di
Dermaga Sibolga untuk memverifikasi informasi tersebut," ujar Mustari,
Kamis (2/1/2025) di Medan. Dikatakannya, setelah jasad ditemukan,
tim SAR memastikan identitas korban dengan mengonfirmasi langsung kepada pihak
keluarga. Keluarga membenarkan bahwa jasad tersebut adalah M. Ridho (25), warga
Desa Batu Mundom, Kecamatan Muara Batang Gadis. Selanjutnya, jasad korban dievakuasi
menggunakan Kapal SAR Nakula menuju Dermaga Pelabuhan Sibolga dan diserahkan
kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman. “Insiden ini bermula pada Minggu malam
(29/12/2024) sekitar pukul 20.00 WIB. Korban, M. Ridho, bersama seorang
rekannya berangkat menggunakan perahu bermesin menuju Bagan Pancang di sekitar
Pulau Ilik untuk mencari ikan. Setibanya di lokasi, korban berniat menguras air
yang menggenang di dalam perahu. Namun, naas, perahu yang ditumpanginya oleng,
sehingga korban terjatuh ke laut dan hilang,” kata Mustar. Rekan korban yang menyaksikan kejadian
tersebut langsung berusaha mencari korban di sekitar lokasi, tetapi usahanya
tidak membuahkan hasil. Akhirnya, insiden ini dilaporkan kepada warga setempat
dan diteruskan ke Pos SAR Mandailing Natal untuk mendapatkan bantuan lebih
lanjut. “Operasi pencarian yang melibatkan
berbagai pihak dimulai sejak laporan diterima. Tim SAR Gabungan melakukan
penyisiran intensif di sekitar lokasi hilangnya korban dengan mengerahkan
perahu karet dan menggunakan drone untuk memantau area dari udara. Di hari
ketiga, upaya pencarian semakin ditingkatkan dengan melakukan penyelaman di
sekitar lokasi, meski tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” sebutnya
Mustari. Penemuan jasad korban oleh nelayan
setempat menjadi titik terang dalam pencarian ini. Berkat koordinasi yang cepat
antara Tim SAR Gabungan dan pihak nelayan, proses evakuasi dapat dilakukan
dengan lancar. Keluarga korban menyampaikan rasa
terima kasih kepada Tim SAR Gabungan atas upaya keras yang telah dilakukan
selama tiga hari terakhir. Meski hasilnya tragis, keluarga mengaku lega jasad
korban akhirnya ditemukan dan dapat dimakamkan secara layak. (F/TN)
0 Comments