Ilustrasi anjing (Thinkstock)
MAJALAHJURNALIS.Com
(Yeonggwang) - Kecelakaan pesawat
Jeju Air meninggalkan kisah sedih seekor anjing yang dengan setia menunggu
keluarga pemiliknya yang menjadi korban tewas insiden tersebut.
Kelompok
hak asasi hewan di Korea Selatan bernama Care, berhasil menyelamatkan seekor
anjing di Yeonggwang. Anjing itu diketahui milik korban tewas kecelakaan
pesawat Jeju Air.
Care
mengumumkan telah menyelamatkan seekor anjing bernama Pudding usai menerima
informasi dari warga setempat.
Saat
tiba di desa tersebut, mereka mendapati Pudding sedang 'duduk terdiam di luar
balai desa, seolah masih menunggu keluarganya'.
Setelah
menghubungi keluarga yang berduka di aula pemakaman, mereka sepakat Care akan
mengambil alih hak asuh Pudding untuk sementara waktu hingga menemukan wali
yang cocok.
Care
juga telah mengirim Pudding ke rumah sakit hewan untuk mendapatkan perawatan
kesehatan yang diperlukan.
"Saat
ini kami sedang melakukan pemeriksaan kesehatan karena muntahannya mengandung
makanan berbahaya seperti bawang dan tulang ayam," demikian menurut Care,
dikutip Channel News Asia (CNA).
Pudding
sebelumnya menjadi sorotan karena berkeliaran sendirian di sebuah desa di
Yeonggwang. Menurut media Korsel, pemilik anjing bernama Pudding itu adalah
korban tewas Jeju Air yang sudah berusia 79 tahun.
Dia
berada dalam pesawat bersama delapan anggota keluarga yakni istrinya yang
berusia 68 tahun, anaknya 46 tahun, dan juga cucu-cucunya.
Media
Korsel juga melaporkan Pudding kerap menunggu di dekat rumah dan memandangi
kendaraan yang memasuki desa dengan harapan menemukan pemiliknya yang tak
kunjung pulang.
Pemilik
Pudding telah tewas dalam kecelakaan Jeju Air pada pekan lalu. Insiden tersebut
menewaskan 179 orang dari 181 orang penumpang yang ada di dalam pesawat
tersebut.
Kecelakaan
Jeju Air merupakan bencana penerbangan terburuk yang pernah terjadi di Korea
Selatan. Hanya ada 2 orang yang selamat dari insiden itu.
Sumber
: detikTravel
0 Comments