Ilustrasi kamar mandi (WC).@detikcom
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) -
Pemilik kedai kopi di Singapura bakal mendapat dana hibah 10 juta dolar
Singapura atau sekitar Rp 122 miliar (kurs Rp 12.220) dari pemerintah. Dana itu
disiapkan untuk meningkatkan kebersihan toilet di tempat-tempat umum.
Dikutip
dari The Strait Times, Kamis (6/3/2025), melalui program Hibah Renovasi Toilet
Kedai Kopi senilai 5 juta dolar Singapura yang baru, pengusaha dapat mengajukan
permohonan kepada Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA) untuk mendapat
pendanaan hingga 95% dari biaya renovasi.
Batas
maksimal yang bisa diajukan 50.000 dolar Singapura per kedai kopi. Hibah ini
bertujuan untuk mendorong pemilik kedai kopi merenovasi dan memperoleh
sertifikasi berdasarkan standar Program Toilet Bahagia.
Standar
ini akan dikembangkan oleh Restroom Association Singapore (RAS), sebuah
organisasi nirlaba yang bertujuan untuk membangun budaya toilet yang baik.
Selain renovasi, pengusaha juga bisa menerima hibah lainnya senilai 5 juta
dolar Singapura dari NEA dengan nilai maksimal 25.000 dolar Singapura per kedai
kopi.
"Para
penerima hibah yang berhasil juga akan menerima pelatihan gratis tentang pembersihan
toilet di tempat di kedai kopi mereka untuk petugas kebersihan internal,"
kata Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup (MSE) pada tanggal 4 Maret.
NEA
akan memberikan informasi lebih rinci tentang kedua hibah tersebut pada akhir
2025. Kedua hibah tersebut merupakan bagian dari 10 rekomendasi Satgas Toilet
Umum dalam laporan terkini.
Diketuai
bersama oleh Sekretaris Parlemen Senior untuk Keberlanjutan dan Lingkungan
Hidup Baey Yam Keng dan Ketua Dewan Kebersihan Publik (PHC) Andrew Khng, satgas
tersebut dibentuk pada tahun 2024 untuk mempelajari dan merekomendasikan solusi
guna meningkatkan kebersihan toilet umum.
Solusi
tersebut mencakup daftar fitur desain yang direkomendasikan, seperti
menempatkan pintu masuk toilet dan wastafel cuci tangan umum setidaknya 5 meter
dari warung makan terdekat jika memungkinkan.
Satgas
tersebut fokus pada toilet yang dinilai buruk dalam survei kebersihan, seperti
toilet di kedai kopi dan pusat jajanan. Sebuah studi oleh Universitas Manajemen
Singapura terhadap 2.602 toilet umum pada 2024 menemukan toilet kedai kopi
termasuk yang paling kotor.
Berbicara
di Parlemen pada 4 Maret selama debat mengenai anggaran kementeriannya,Baey
mengakui bahwa kedai kopi adalah tempat komersial yang dioperasikan secara
pribadi. Namun sebagai titik kumpul warga, kedai kopi menyediakan layanan
publik bagi masyarakat dengan menjaga toilet mereka tetap dapat diakses baik
oleh pelanggan maupun anggota masyarakat lainnya. Hal ini dapat mengurangi
kebutuhan Pemerintah untuk membangun toilet umum di masyarakat.
"Hal
ini khususnya penting bagi populasi yang menua, karena para lansia mungkin
memiliki lebih banyak kesulitan dalam mengelola kontrol kandung kemih dan
usus," katanya.
Dalam
sebuah pernyataan, MSE mencatat bahwa kedai kopi memiliki banyak pengunjung
yang datang. Masalahnya mereka kerap menghadapi keterbatasan tenaga kerja dalam
membersihkan dan merawat toilet.
Sumber
: detikfinance
0 Comments