MAJALAHJURNALIS.Com (Rohul)
- Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H,
Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono bersama Unsur Pimpinan Kecamatan (UPIKA)
Rambah menggelar rapat koordinasi terkait pelaksanaan tradisi Mandi Balimau
serta langkah antisipasi terhadap bencana banjir yang terjadi di Kecamatan
Rambah, Kabupaten Rokan Hulu. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat
(28/02/2025) pukul 11.00 WIB di Pujasera Sungai Batang Lubuh dan dihadiri oleh
sejumlah pejabat kepolisian, pemerintahan, serta tokoh adat. Hadir dalam
pertemuan tersebut antara lain Kabag Ops Polres Rokan Hulu Kompol Amru Hutauruk,
Kabag SDM Polres Rokan Hulu Kompol Sordaman Sinaga, Kasat Intelkam Polres Rokan
Hulu AKP Bunyamin, Raja Rambah Bpk. Sutan Mahmud, Camat Rambah Sulfan Alwi,
serta perwakilan dari TNI, kepolisian, panitia acara, Kepala Desa dan Insan
Pers. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres
Rokan Hulu menekankan pentingnya keselamatan masyarakat saat melaksanakan
tradisi Mandi Balimau. Ia mengingatkan bahwa kondisi Sungai Batang Lubuh saat
ini mengalami peningkatan debit air akibat curah hujan tinggi selama beberapa
hari terakhir. “Saya mengimbau kepada seluruh panitia
dan Upika agar berkoordinasi dengan Polisi Adat dalam membantu pengawasan serta
mencegah masyarakat masuk ke dalam sungai saat pelaksanaan Mandi Balimau. Hal
ini demi menghindari potensi korban jiwa akibat arus sungai yang deras,” ujar
Kapolres. Ia juga mengingatkan bahwa pada Kamis
(27/02/2025), pihak kepolisian telah mengawal pelaksanaan Mandi Balimau di
Kolam Pemandian Masjid Islamic Centre. Oleh karena itu, panitia diharapkan
dapat memastikan keamanan masyarakat dalam pelaksanaan acara ini. Ketua Lembaga Kerapatan Adat Luhak
Rambah, Yusrizal KD, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi
terkait lokasi pelaksanaan Mandi Balimau. Dengan mempertimbangkan faktor
keselamatan, panitia bersama Upika sepakat untuk mengalihkan lokasi pemandian
dari Sungai Batang Lubuh ke Taman Kota Pasir Pengaraian. Keputusan ini diperkuat dengan arahan
Kabag Ops Polres Rokan Hulu yang mengingatkan panitia agar memastikan
keselamatan masyarakat dengan menghindari aktivitas di sungai serta mempertimbangkan
risiko banjir. Kapolsek Rambah juga menegaskan hal serupa, menekankan
pentingnya menjaga keamanan masyarakat dalam pelaksanaan tradisi ini. Sebagai bentuk penghormatan terhadap
tradisi adat, panitia menyusun acara dengan tetap menjaga esensi ritual Mandi
Balimau, namun dalam lingkungan yang lebih aman. Berikut susunan acara yang
telah disepakati, Shalat Ashar berjamaah di masjid terdekat. Prosesi berjalan
menuju lokasi acara di Taman Kota Pasir Pengaraian. Duduk bersama di panggung
kehormatan. Laporan Ketua Panitia/LKA Luhak Rambah. Pembacaan doa. Sambutan
Raja Rambah. Sambutan Camat Rambah. Ritual Mandi Balimau, dimulai dari Raja
Rambah, kemudian diikuti oleh pejabat lainnya Berdasarkan hasil rapat koordinasi,
seluruh pihak sepakat bahwa Mandi Balimau tidak akan dilakukan di Sungai Batang
Lubuh demi menghindari risiko banjir dan arus deras yang berbahaya. Sebagai
alternatif, acara dialihkan ke Taman Kota Pasir Pengaraian yang dinilai lebih
aman bagi masyarakat. Rapat koordinasi ini berlangsung
dengan lancar hingga pukul 11.45 WIB dalam suasana yang kondusif. Semua pihak
berharap pelaksanaan Mandi Balimau tetap berjalan dengan khidmat, menjaga nilai
tradisi, serta memastikan keselamatan masyarakat menjelang datangnya bulan suci
Ramadhan. Dengan keputusan ini, masyarakat tetap
dapat menjalankan tradisi Mandi Balimau dengan tenang tanpa mengabaikan faktor
keselamatan. Semoga pelaksanaan acara berlangsung lancar dan penuh keberkahan. (Darmayani)
0 Comments