Ilustrasi
ledakan.@B1/Muhammad
Reza
MAJALAHJURNALIS.Com (Quetta) - Sebanyak empat
orang tewas dan 12 lainnya terluka dalam bom mobil meledak di Distrik Killa
Abdullah, provinsi Balochistan, Pakistan, pada Minggu (18/5/2025) malam.
Hal ini diungkapkan oleh pejabat
keamanan setempat pada Senin (19/5/2025).
Seorang pejabat keamanan setempat,
Ghulab Khan, menjelaskan kepada AFP terkait insiden bom mobil di Pakistan
tersebut. Menurutnya bom rakitan (IED) yang dipasang di dalam mobil itu meledak
sebelum mencapai target yang direncanakan.
"Semua korban tewas adalah warga
sipil yang kebetulan melintas di sekitar lokasi ledakan," ujarnya.
Pejabat senior pemerintah daerah Riaz
Khan Dawar, mengonfirmasi perincian tersebut dan menambahkan bahwa ledakan bom
mobil di Pakistan ini terjadi tidak jauh dari kompleks paramiliter. Sejak
beberapa dekade terakhir, pemerintah Pakistan terus memerangi pemberontakan
separatis di Balochistan, di mana kelompok seperti Tentara Pembebasan Baloch
(BLA) dan cabang lokal Negara Islam (ISIS) sering menargetkan pasukan keamanan
serta warga sipil.
Insiden bom mobil Pakistan terjadi
setelah empat pejabat paramiliter tewas dalam serangan beberapa hari
sebelumnya. Pakistan mengalami lonjakan kekerasan di perbatasan baratnya sejak
Taliban kembali berkuasa di Kabul pada Agustus 2021.
Namun Taliban membantah telah
membiarkan wilayah Afghanistan menjadi basis serangan lintas batas.
Balochistan, yang kaya sumber daya
mineral dan berbatasan dengan Afghanistan serta Iran, juga pernah menyaksikan
insiden serangan besar pada Maret 2025, ketika militan etnis Baloch menyerang
kereta penumpang, dan menewaskan puluhan orang dan memicu pengepungan selama
dua hari.
Menurut penghitungan AFP, lebih dari
241 orang, sebagian besar petugas keamanan, telah tewas dalam berbagai serangan
sejak awal tahun di Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan. Penyelidikan atas
ledakan bom mobil di Killa Abdullah kini ditangani bersama oleh kepolisian
setempat dan otoritas kontra-terorisme Pakistan.
Sumber : Beritasatu.com
0 Komentar