MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - TNI terlibat kontak
tembak dengan Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di beberapa wilayah dalam
sepekan terakhir.Sedikitnya,
delapan anggota OPM berhasil dilumpuhkan dalam kontak tembak itu. Pada Jumat (8/8/2025), TNI berpatroli
di Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya yang diduga menjadi lokasi
persembunyian OPM jaringan Tenggamati Enumbi. Berdasarkan arsip kepolisian,
Tenggamati Enumbi pernah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua terkait
tindak pidana pencurian dengan kekerasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya. "Saat mendekati sasaran, pasukan
mendapat tembakan dari arah posisi lawan sehingga terjadi kontak senjata. Tiga
anggota OPM tertembak dan salah satunya diduga Tenggamati Enumbi. Kelompok
tersebut kemudian melarikan diri ke arah timur sambil membawa korban tertembak,"
kata Pangkoops Habema, Mayjen Lucky Avianto dalam keterangan tertulis, Sabtu
(16/8/2025). Dari lokasi, aparat mengamankan barang
bukti berupa dua pucuk pistol, dua unit radio komunikasi HT, puluhan butir
amunisi berbagai kaliber, satu bendera Bintang Kejora, tiga unit telepon
genggam, power bank, magasin senjata, dan perlengkapan tempur lainnya. Selanjutnya, pada Senin (11/8/2025) di Kampung Mamba,
Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, TNI kembali terlibat kontak senjata
dengan kelompok OPM Kodap VIII Kemabu. Lucky mengatakan dalam kejadian
tersebut, satu anggota OPM bernama Dece Mujijau yang merupakan tokoh di bawah
pimpinan Sabinus Waker, tewas, dua anggota OPM lainnya yakni Daume Maeseni dan
Sabinus Joani, mengalami luka tembak. "Anggota TNI mengamankan barang
bukti berupa empat butir amunisi kaliber 5,56 mm, satu tas selempang, satu HP
Android, dan satu kalung OPM," katanya. Lalu pada Selasa (12/8/2025), di sekitar
Kampung Eknemba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, terjadi kontak senjata
yang mengakibatkan dua anggota OPM tewas, yakni Teleginus Maiseni, tokoh
gerombolan OPM Kemabu, beserta ajudannya Seprianus Maiseni. Lucky mengatakan rangkaian operasi
yang dilakukan TNI adalah langkah yang tidak dapat ditawar untuk menjamin
keamanan rakyat. "Rangkaian penyisiran ini
merupakan langkah tegas dan terukur untuk menjaga stabilitas keamanan serta
melindungi masyarakat. Aparat tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang
berupaya mengganggu ketertiban dan mengancam keselamatan warga," kata
Lucky. Sementara itu Kapuspen TNI Mayjen
Kristomei Sianturi mengatakan seluruh tindakan prajurit TNI dalam operasi
dilakukan secara profesional, terukur, dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. "Namun demikian, di luar aspek
penindakan, TNI tetap konsisten mengedepankan pendekatan teritorial yang
humanis dan dialogis sebagai bagian dari upaya membangun stabilitas jangka
panjang di Papua," kata Kristomei. Sumber : CNN
Indonesia
0 Komentar