Presiden Prabowo berpidato didampingi Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri di Istana Negara.@Istimewa/Istimewa.
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Presiden Prabowo yang mengenakan kemeja putih dan
peci hitam berpidato didampingi Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP,
Megawati Soekarnoputri, yang tampil dengan pakaian merah.
"Hari ini
saya didampingi Presiden RI ke-5, Ibu Megawati," ujar Prabowo saat membuka
pidatonya di Istana Negara, Minggu (31/8/2025).
Selain
Megawati yang juga Ketua Umum PDIP, Prabowo juga memanggil sejumlah petinggi
partai, seperti Zulkifli Hasan, Edhie Baskoro Yudhoyono, Herman Khaeron, hingga
Ahmad Muzani untuk membahas perkembangan politik terkini.
Menteri
Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak
Imin, mengonfirmasi juga Presiden Prabowo Subianto menggelar sidang kabinet di
Istana Negara pada Minggu. Sidang ini terbilang tidak biasa, karena umumnya
rapat kabinet digelar pada hari kerja.
Sidang kabinet
berlangsung setelah Presiden bertemu sejumlah petinggi partai politik di
Istana. Agenda ini digelar di tengah meningkatnya tensi politik dan sosial
akibat gelombang demonstrasi sejak 25 Agustus 2025.
Gelombang aksi
unjuk rasa yang awalnya menyoroti tunjangan dan fasilitas DPR, semakin memanas
setelah insiden seorang pengemudi ojek online (ojol) terlindas kendaraan Brimob
pada Kamis (28/8/2025). Menanggapi situasi ini, Cak Imin menekankan pentingnya
seluruh lembaga negara, baik legislatif maupun eksekutif, melakukan evaluasi
dan reformasi untuk merespons aspirasi masyarakat.
“Kami
menghormati kebebasan berpendapat sebagaimana diatur dalam United Nations
International Covenant on Civil and Political Rights Pasal 19 dan juga
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Penyampaian aspirasi dapat dilakukan secara
damai,” ujar Prabowo dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan pada Minggu
(31/8/2025).
Menurut
Prabowo, jika aksi penyampaian pendapat berubah menjadi tindakan anarkis,
seperti merusak dan membakar fasilitas umum, mengancam jiwa masyarakat, hingga
menyerang rumah pribadi maupun instansi publik, maka hal tersebut sudah masuk
kategori pelanggaran hukum serius.
“Negara wajib
hadir untuk melindungi rakyatnya. Aparat yang bertugas juga harus menjaga
fasilitas umum yang dibangun dari uang rakyat. Jika ada pelanggaran hukum yang
mengancam kehidupan masyarakat luas, maka penegakan hukum harus dilakukan,”
tegasnya.
Presiden
menekankan bahwa aspirasi murni harus tetap dihormati, begitu pula hak
berkumpul secara damai yang dijamin undang-undang. Namun, ia tak menutup mata
bahwa dalam sejumlah peristiwa belakangan ini terdapat indikasi tindakan yang
melampaui batas hukum.
“Kita tidak
dapat memungkiri adanya gejala tindakan di luar hukum, melawan hukum, dan
mengarah terhadap makar serta terorisme,” pungkas Prabowo.
Ditambahkannya
lagi, bahwa para pimpinan DPR telah menyepakati sejumlah kebijakan penting. Di
antara kebijakan itu adalah pencabutan tunjangan anggota DPR tertentu serta
penerapan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.
“Kemudian,
para pimpinan DPR menyampaikan akan dilakukan pencabutan beberapa kebijakan
DPR, termasuk besaran tunjangan anggota DPR dan juga moratorium kunjungan kerja
ke luar negeri,” tegas Prabowo lagi.
Selain itu,
Prabowo juga menyampaikan, para ketua umum partai politik telah mengambil
langkah tegas terhadap anggota DPR yang sebelumnya mengeluarkan pernyataan
keliru di hadapan publik. Langkah korektif ini berlaku mulai Senin (1/9/2025).
“Dalam rangka
menyikapi aspirasi murni dari masyarakat, saya mendapatkan laporan dari para
ketua umum partai politik bahwa mereka telah mengambil langkah tegas terhadap
anggota DPR masing-masing terhitung 1 September 2025, yaitu terhadap anggota
DPR yang mungkin telah menyampaikan pernyataan-pernyataan yang keliru,”
bebernya.
Lebih lanjut,
langkah tegas yang dilakukan ketua umum partai politik termasuk pencabutan
keanggotaan anggota DPR yang bersangkutan.
Presiden
Prabowo menekankan pentingnya agar anggota DPR selalu peka dan berpihak pada
kepentingan rakyat.
“Dan juga para
pimpinan DPR telah berbicara, dan para ketua umum partai politik telah
menyampaikan bahwa para anggota DPR harus selalu peka dan berpihak pada
kepentingan rakyat,” tegas Prabowo.
Keputusan ini
diambil sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap kinerja legislatif,
sekaligus menegaskan komitmen DPR dan partai politik untuk merespons aspirasi
masyarakat secara serius.
Sumber :
Beritasatu.com
0 Komentar