Ticker

7/recent/ticker-posts

Mana Lebih Sehat, Madu atau Gula untuk Jantung dan Gula Darah?

 

Mana Lebih Sehat, Madu atau Gula untuk Jantung dan Gula Darah?
Ilustrasi madu@ist/ist.


MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) –  Tidak semua gula diciptakan sama. Meski madu dan gula rafinasi sama-sama memuaskan selera manis, keduanya memiliki perbedaan penting dalam komposisi, efek terhadap tubuh, serta manfaat kesehatannya. Menariknya, meski madu mengandung lebih banyak kalori per sajian, ia juga menyimpan berbagai nutrisi dan khasiat yang tidak dimiliki gula putih.
 
Madu secara alami dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga, sedangkan gula rafinasi berasal dari tebu atau bit gula. Dari segi komposisi, madu mengandung fruktosa dan glukosa, serta air, protein, vitamin, dan mineral. Sementara itu, gula putih hampir seluruhnya terdiri dari sukrosa.
 
Secara visual, madu berbentuk cairan kental berwarna keemasan, sedangkan gula berwujud kristal putih. Perbedaan lain terletak pada indeks glikemik (GI). Madu cenderung menaikkan kadar gula darah lebih lambat karena mengandung campuran glukosa (GI 100) dan fruktosa (GI 50–60).
 
Sebaliknya, gula putih memiliki GI lebih tinggi sehingga menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih cepat.
 
Namun, perlu diingat bahwa satu sendok makan madu mengandung sekitar 64 kalori dan 17 gram gula, sedangkan satu sendok makan gula rafinasi mengandung 45 kalori dan 12 gram gula.
 
Manfaat Madu
 
Penelitian terbaru menunjukkan madu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (jahat), dan trigliserida, faktor utama dalam menjaga kesehatan jantung. Jenis madu yang paling banyak diteliti terkait manfaat ini antara lain madu robinia dan madu semanggi.
 
Dengan indeks glikemik rendah hingga sedang, madu juga meningkatkan kadar gula darah secara lebih moderat dibandingkan gula rafinasi. Namun, madu tetap merupakan karbohidrat, sehingga tetap harus dikonsumsi dalam jumlah wajar.
 
Madu mengandung sejumlah kecil protein, vitamin B dan C, serta mineral seperti magnesium, fosfor, dan seng. Varietas madu yang berwarna lebih gelap bahkan mengandung antioksidan yang berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah penuaan dini.
 
Madu mentah atau yang belum diproses dikenal paling bergizi karena masih mengandung vitamin, mineral, dan enzim aktif dalam jumlah lebih tinggi.
 
Selain menjadi pemanis alami, madu juga memiliki berbagai manfaat ilmiah lain, di antaranya:
 
Membantu menurunkan berat badan: mengganti gula dengan madu dapat membantu mengontrol berat badan, termasuk pada penderita diabetes.
 
Menyembuhkan luka: madu Manuka terbukti membantu mensterilkan luka dan melawan bakteri yang resistan terhadap antibiotik.
 
Mendukung terapi kanker: madu dapat membantu meredakan efek samping pengobatan kanker, seperti sariawan.
 
Meredakan batuk anak: madu berwarna gelap, seperti madu buckwheat, eucalyptus, atau jeruk, efektif meredakan batuk malam hari dan gejala pilek pada anak.
Sumber: Beritasatu.com

Posting Komentar

0 Komentar