MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) – Tidak semua
gula diciptakan sama. Meski madu dan gula rafinasi sama-sama memuaskan selera
manis, keduanya memiliki perbedaan penting dalam komposisi, efek terhadap
tubuh, serta manfaat kesehatannya. Menariknya, meski madu mengandung lebih
banyak kalori per sajian, ia juga menyimpan berbagai nutrisi dan khasiat yang
tidak dimiliki gula putih. Madu secara
alami dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga, sedangkan gula rafinasi berasal
dari tebu atau bit gula. Dari segi komposisi, madu mengandung fruktosa dan
glukosa, serta air, protein, vitamin, dan mineral. Sementara itu, gula putih
hampir seluruhnya terdiri dari sukrosa. Secara visual,
madu berbentuk cairan kental berwarna keemasan, sedangkan gula berwujud kristal
putih. Perbedaan lain terletak pada indeks glikemik (GI). Madu cenderung
menaikkan kadar gula darah lebih lambat karena mengandung campuran glukosa (GI
100) dan fruktosa (GI 50–60). Sebaliknya,
gula putih memiliki GI lebih tinggi sehingga menyebabkan lonjakan gula darah
yang lebih cepat. Namun, perlu
diingat bahwa satu sendok makan madu mengandung sekitar 64 kalori dan 17 gram
gula, sedangkan satu sendok makan gula rafinasi mengandung 45 kalori dan 12
gram gula. Manfaat Madu Penelitian
terbaru menunjukkan madu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL (jahat), dan trigliserida, faktor utama dalam menjaga kesehatan
jantung. Jenis madu yang paling banyak diteliti terkait manfaat ini antara lain
madu robinia dan madu semanggi. Dengan indeks
glikemik rendah hingga sedang, madu juga meningkatkan kadar gula darah secara
lebih moderat dibandingkan gula rafinasi. Namun, madu tetap merupakan
karbohidrat, sehingga tetap harus dikonsumsi dalam jumlah wajar. Madu
mengandung sejumlah kecil protein, vitamin B dan C, serta mineral seperti
magnesium, fosfor, dan seng. Varietas madu yang berwarna lebih gelap bahkan
mengandung antioksidan yang berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung
dan mencegah penuaan dini. Madu mentah
atau yang belum diproses dikenal paling bergizi karena masih mengandung
vitamin, mineral, dan enzim aktif dalam jumlah lebih tinggi. Selain menjadi
pemanis alami, madu juga memiliki berbagai manfaat ilmiah lain, di antaranya: Membantu
menurunkan berat badan: mengganti gula dengan madu dapat membantu mengontrol
berat badan, termasuk pada penderita diabetes. Menyembuhkan
luka: madu Manuka terbukti membantu mensterilkan luka dan melawan bakteri yang
resistan terhadap antibiotik. Mendukung
terapi kanker: madu dapat membantu meredakan efek samping pengobatan kanker,
seperti sariawan. Meredakan
batuk anak: madu berwarna gelap, seperti madu buckwheat, eucalyptus, atau
jeruk, efektif meredakan batuk malam hari dan gejala pilek pada anak. Sumber: Beritasatu.com
0 Komentar