Kakak korban,
Diva saat diwawancarai di RS Bhayangkara TK II Medan.@Finta Rahyuni/detikSumut.
MAJALAHJURNALIS.Com (Deliserdang) - Seorang mahasiswa bernama Bonio
Gajah (18) ditemukan tewas di dalam rumahnya di Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara (Sumut). Begini cerita kakak kandung korban saat pertama kali
menemukan korban tak bernyawa.
Kakak korban bernama Diva mengatakan awalnya
orangtuanya menyuruhnya pulang ke rumah mereka di Dusun IV, Desa Marindal II,
Kecamatan Patumbak, untuk mengecek korban. Pasalnya, korban tidak dapat
dihubungi sejak Kamis (13/11/2025).
Diva yang bekerja sebagai ahli gizi MBG di Tembung
memang tak selalu pulang ke rumah. Sementara kedua orangtuanya tinggal di
Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Usai disuruh oleh orang tuanya, Diva pun langsung
pulang ke rumah. Dia mengaku berangkat pada Jumat (14/11/2025) sekira pukul
20.00 WIB dan tiba di rumah sekitar pukul 20.30 WIB.
"Awalnya itu karena sudah dua hari hilang kontak,
mama dan ayah kecarian. Jadi, ayah nyuruh saya ngecek ke rumah memastikan
kenapa nggak balas WhatsApp," kata Diva saat diwawancarai di RS
Bhayangkara TK II Medan, Sabtu (15/11/2025).
Setibanya di rumah, kata Diva, dia mendapati gerbang
rumah tersebut tidak dikunci seperti biasanya dia dan adiknya mengunci gerbang
tersebut sebelumnya. Dia mengatakan mereka biasanya mengunci pagar tersebut
mulai dari bagian atas, tengah, dan bawah.
Sementara saat tiba di rumah itu, Diva mendapati hanya
bagian tengahnya yang digembok.
"Sampai di sana, gerbang itu dikunci bukan
seperti biasa saya dan adik saya mengunci. Kalau kami bisanya ngunci pintu
bagian atas, bawah dan tengah. Kalau kemarin cuma tengah saja dan itu
digembok," sebutnya.
Diva pun membuka pintu gerbang itu. Lalu, dirinya
membuka kunci pintu kayu untuk masuk ke dalam rumah tersebut, tetapi tak bisa
dibuka.
Saat itu, Diva berpikir bahwa rumah tersebut dikunci
dari dalam menggunakan kunci geser. Alhasil, Diva pun membuka pintu kayu itu
dengan memasukkan tangannya dari jendela.
"Kemudian saya mencium bau amis dari jendela itu
terlihat juga berceceran darah. Saya buka gorden, sudah berlumuran darah, rumah
itu berantakan, dan (ada) bercak kaki.
Setelah membuka pintu, Diva syok karena melihat
adiknya sudah terbujur kaku di lantai kamar dengan posisi telentang. Sontak dia
pun berteriak memanggil warga. Diva mengaku saat itu tak sempat melihat jenazah
adiknya secara jelas karena sudah ketakutan.
Dia mengatakan ada sejumlah barang adiknya yang
hilang, seperti sepeda motor, handphone dan juga dompet berisi ATM.
"Yang hilang barang adik saya motor, hp sama
dompet. Dompet isinya ada ATM sama KTM," jelasnya.
Diva menjelaskan bahwa dia terakhir kali bertemu
adiknya pada Senin (10/11/2025) sore. Awalnya, Diva menghubungi ibunya untuk
pamit pergi kerja.
Pada saat yang bersamaan, adiknya meminta izin ke
ibunya untuk membawa temannya menginap di rumah tersebut, sehingga dia tidak
sendirian di rumah karena kakaknya pergi bekerja.
"Adik saya bilang 'aku sendiri, aku bawa teman
lah nginap' terus yaudah kata mama jangan bawa orang banyak-banyak,"
ujarnya.
Setelah pergi dari rumah, Diva mengaku masih sempat
berkomunikasi dengan adiknya hingga Rabu (12/11/2025) malam. Namun, sejak Kamis
korban tak lagi merespons saat dihubungi.
"Terakhir komunikasi sama saya hari Rabu jam
22.00 dan Kamis sampai Jumat nggak balas chat," pungkasnya.
Ayah korban, Johar Gajah menyebut terakhir
berkomunikasi dengan anaknya pada Rabu (12/11/2025). Saat itu, korban
memberikan ucapan Selamat Hari Ayah kepadanya.
"Terakhir komunikasi hari Rabu. Kebetulan pada
hari Rabu dia mengucapkan selamat hari ayah, dibuatnya kalimat yang sangat
menyentuh," kata Johar.
Keesokan harinya, Johar menghubungi anaknya untuk
mengirimkan uang kuliah. Namun, Bonio tak kunjung merespons.
Atas hal itulah, Johar menyuruhnya anaknya, Diva,
untuk mengecek korban ke rumah. Johar yang merupakan seorang kepala desa di
Humbahas itu enggan menyimpulkan apakah anaknya menjadi korban perampokan atau
tidak.
Namun, kata Johar, ada sejumlah barang anaknya yang
hilang. Selain itu, korban juga mengalami luka lebam di tubuhnya.
"Untuk sementara saya belum bisa menyimpulkan.
Bisa saja kawannya karena kunci pintu bagus semuanya, nggak ada rusak. Yang
hilang sepeda motor, handphone, kartu ATM, STNK hilang semua. Dia tinggal
sendirian, cuman kadang membawa kawannya. (Luka) gigi rontok, leher, dahi lebam
semua. Semoga cepat tertangkap pelakunya, agar kami paham apa salah anak
kami," pungkasnya.
Sumber: detiksumut
0 Komentar