Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jalan Umum Rusak Parah, Jalan Kebun di Palang, Warga Kualuh Leidong Resah, susah saat melintas apalagi membawa orang sakit

 

MAJALAHJURNALIS.Com (Labura) – Akses jalan umum rusak parah, warga Kecamatan Kualuh Leidong mengambil alternatif melintas dijalan kebun, namun jalan kebun itu dipalang dan selalu digembok.

Warga berharap kepada pihak PT. AKW dan PT. CSIL agar membuka palang merah perbatasan antara kedua perusahaan tersebut. Mengingat beberapa saat lalu ada ambulan melintas membawa pasien Covid dan harus menunggu sampai 3 jam baru palang tersebut dibuka.

Hal itu dikatakan salah seorang tim Gugus Covid 19 yang namanya tak mau dimuat kepada Majalahjurnalis.com, Minggu ( 29/8/2021) di Tanjung Leidong.

Kekecewaan ini bermula, saat Tim Gugus Covid membawa pasien Covid 19 bernama Dedi Siredi warga  Sei Bonban Desa Pangkalan Lunang  Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labura.

Pasien akan dirujuk ke RSUD Aek Kanopan, namun dipertengahan perjalanan  terhenti di Palang Merah berkisar 3 jam lamanya. Hal itu terjadi pada hari Kamis (26/8/2021).

Kalau hal itu ditanyakan kepada pihak karyawan tentang kunci palang tersebut, mereka selalu buang badan dan mengatakan kalau kunci Palang Merah tidak ada sama mereka.

“Inilah yang menjadi dilema. Seharusnya pihak PT. AKW dan PT. CSIL tidak menggembok Palang Merah itu, jikapun digembok dibuatlah Pos tempat penjagaan disitu agar masyarakat saat melintas dan tidak harus menunggu terlalu lama. Memang kita tau itu bukan akses jalan umum, namun lihatlah kondisi jalan umum kita sekarang kalau pada musim hujan tidak dapat dilalui hancur lebur,” terangnya.

Hal senada juga disampikan sopir Travel Trayek Tanjung Leidong-Medan, Haikal saat bertemu dengan Majalahjurnalis.com, Ia sangat kecewa atas Palang Merah yang seharusnya pihak perusahaan itu membantu masyarakat karena jika saja jalan lintas antara Tanjung Leidong bagus, kita tak perlu untuk melewati jalan kebun itu, namun berhubungan jalan lintas sangat rusak, jalan satu-satunya yang harus dilewati harus melalui adalah jalan kebun. Saya berharap pihak perusahaan dapatlah membuka akses jalannya dan buatlah Posko disitu agar tidak ada hambatan saat warga melintas disana, ujar Haikal.

Sementara itu Agusrial supir motor Ambulance Puskesmas Tanjung Leidong juga menyesalkan adanya palang tersebut, saat kita melintas sampai di Simpang rambutan (palang pertama) kita membawa orang sakit, kalau ditanya kunci sama Pak Sutris (Penjaga Palang Simpang Rambutan) dimana kunci palang Merah, katanya kunci tidak ada sama dia, sama orang PT. CSIL, lalu saya telepon orang PT. CSIL katanya tidak ada orang itu memegang sehingga pasien pun menunggu berjam-jam, barulah ada motor Cool Diesel lewat pembawa buah sawit yang lewat itulah baru bisa kami lewat.

Ia berharap kepada PT. AKW dan PT CSIL supaya membantu kami bagaimana solusinya agar kami bisa lewat membawa orang sakit ataupun yang lainnya.

 
Sedangkan pada siang hari saja menunggu sampai 2-3 jam apalagi kalau membawa orang sakit pada malam hari. Maka semangkin tak terbukalah Palang itu dan bisa-bisa pasien meninggal dunia ditempat, ujar Agusrial.

Ia juga berharap kepada Muspika Kecamatan Kualuh Leidong agar mencari solusi guna mendapat akses agar persoalan penting yang harus didahulukan seperti membawa orang sakit ataupun dapat menjadi jalan alternatif agar warga dapat berlalu-lalang untuk sementara ini saja.

Dan kalau tidak ada penjagaan, khusus untuk mobil Ambulance agar mengantongi 1 kunci sehingga kami dalam membawa pasien tidak lagi ada kendala, mau dijaga atau tidak kami bisa lewat sendiri apalagi pada malam hari, harapnya.

Reporter:  Amin Hsb

Post a Comment

0 Comments