![]() |
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan Pemprov DKI turut memberi perhatian terhadap warga negara asing untuk melakukan vaksinasi. Hanya saja, keputusan gratis tidaknya masih menunggu kebijakan pemerintah pusat.
"Semua warga Jakarta, bahkan
warga asing kan harus kita perhatikan. Harus ada sisi kemanusiaan, masa karena
warga asing kita enggak beri vaksin," kata Riza di Balai Kota, Kamis (16/9/2021)
malam.
Namun, selagi belum ada kebijakan
dari pemerintah pusat, Pemprov DKI mengoptimalkan capaian target vaksinasi
terhadap warganya.
Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id yang diakses pada
Jumat (17/9/2021) pukul 07.45 WIB, masih ada 3.087.955 warga ber-KTP DKI
Jakarta belum mendapatkan vaksin dosis pertama. Sementara target DKI sebanyak
8.941.211 warga.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan, memilih merek vaksin menjadi pemicu warga menunda melaksanakan
vaksinasi.
"Ada juga yang mau menunggu
vaksin tertentu, belum vaksin karena dia menunggu vaksin yang dia rasa
nyaman," ucap Anies saat menghadiri vaksinasi masal oleh NasDem, Kamis
(9/9/2021).
Alasan lain warga ber-KTP Jakarta
tercatat masih belum vaksin karena perpindahan domisili.
Mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan itu berujar, terdapat warga ber-KTP Jakarta menetap di daerah
tertentu namun tidak mencabut kependudukan Jakartanya. Sehingga secara sistem,
imbuh Anies, warga tersebut masih dianggap belum menerima vaksin.
Untuk itu, ia meminta seluruh RT/RW
bergerak aktif memeriksa status vaksinasi warganya dan mendorong agar
mendatangi sentra vaksin bagi yang terdeteksi belum mendapatkan vaksin.
"Jadi sekarang itu sedang ada
screening Kelurahan RT RW untuk mengecek siapa warga setempat yang belum
mendapat vaksin," tandasnya.
Untuk itu, Dinas Kesehatan DKI
Jakarta menetapkan kebijakan baru terkait vaksinasi Covid-19 yang secara
efektif diberlakukan mulai hari ini. Dari kebijakan tersebut berisi seluruh
fasilitas kesehatan menyediakan berbagai macam merek vaksin termasuk Moderna
dan Pfizer.
"Mulai hari ini, layanan
vaksinasi jenis Moderna dan Pfizer tersedia di seluruh faskes dan sentra vaksin
di Jakarta," ucap Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti, Kamis (16/9/2021).
Widya menerangkan, untuk vaksin
merek Moderna, dapat disuntikkan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa
dikhususkan KTP Jakarta. Sedangkan, untuk jenis Pfizer, hanya disediakan di
rumah sakit milik Kementerian Kesehatan dan fasilitas kesehatan di bawah
naungan Kementerian Kesehatan, serta faskes TNI/Polri yang bisa menyuntikkan
untuk warga negara Indonesia.
"Faskes di luar itu, hanya bisa
menyuntikkan Pfizer bagi WNI ber-KTP DKI Jakarta dan domisili di Jakarta,"
terangnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad
Riza Patria menyatakan Pemprov DKI turut memberi perhatian terhadap warga
negara asing untuk melakukan vaksinasi. Hanya saja, keputusan gratis tidaknya
masih menunggu kebijakan pemerintah pusat.
"Semua warga Jakarta, bahkan
warga asing kan harus kita perhatikan. Harus ada sisi kemanusiaan, masa karena
warga asing kita enggak beri vaksin," kata Riza di Balai Kota, Kamis (16/9/2021)
malam.
Namun, selagi belum ada kebijakan
dari pemerintah pusat, Pemprov DKI mengoptimalkan capaian target vaksinasi
terhadap warganya.
Berdasarkan data dari
corona.jakarta.go.id yang diakses pada Jumat (17/9/2021) pukul 07.45 Wib, masih
ada 3.087.955 warga ber-KTP DKI Jakarta belum mendapatkan vaksin dosis pertama.
Sementara target DKI sebanyak 8.941.211 warga.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan, memilih merek vaksin menjadi pemicu warga menunda melaksanakan
vaksinasi.
"Ada juga yang mau menunggu
vaksin tertentu, belum vaksin karena dia menunggu vaksin yang dia rasa
nyaman," ucap Anies saat menghadiri vaksinasi masal oleh NasDem, Kamis
(9/9/2021).
Alasan lain warga ber-KTP Jakarta
tercatat masih belum vaksin karena perpindahan domisili.
Mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan itu berujar, terdapat warga ber-KTP Jakarta menetap di daerah
tertentu namun tidak mencabut kependudukan Jakartanya. Sehingga secara sistem,
imbuh Anies, warga tersebut masih dianggap belum menerima vaksin.
Untuk itu, ia meminta seluruh RT/RW
bergerak aktif memeriksa status vaksinasi warganya dan mendorong agar
mendatangi sentra vaksin bagi yang terdeteksi belum mendapatkan vaksin.
"Jadi sekarang itu sedang ada
screening Kelurahan RT RW untuk mengecek siapa warga setempat yang belum
mendapat vaksin," tandasnya.
Untuk itu, Dinas Kesehatan DKI
Jakarta menetapkan kebijakan baru terkait vaksinasi Covid-19 yang secara
efektif diberlakukan mulai hari ini. Dari kebijakan tersebut berisi seluruh
fasilitas kesehatan menyediakan berbagai macam merek vaksin termasuk Moderna
dan Pfizer.
"Mulai hari ini, layanan
vaksinasi jenis Moderna dan Pfizer tersedia di seluruh faskes dan sentra vaksin
di Jakarta," ucap Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti, Kamis (16/9/2021).
Widya menerangkan, untuk vaksin
merek Moderna, dapat disuntikkan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa
dikhususkan KTP Jakarta. Sedangkan, untuk jenis Pfizer, hanya disediakan di
rumah sakit milik Kementerian Kesehatan dan fasilitas kesehatan di bawah
naungan Kementerian Kesehatan, serta faskes TNI/Polri yang bisa menyuntikkan
untuk warga negara Indonesia.
"Faskes di luar itu, hanya bisa
menyuntikkan Pfizer bagi WNI ber-KTP DKI Jakarta dan domisili di Jakarta,"
terangnya.
(Sumber : Merdeka.com)
0 Comments