Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pris menceritakan Peristiwa Pengeroyokan Adel Ketua Ormas Islam FIB Medan

 

Minanza Priswindo Lubis alias Pris (pakai baju ormas Islam FIB Sumut) saat diwawancara Majalahjurnalis.com di kantin depan Polsek Medan Barat, Rabu (24/8/2022). @Majalahjurnalis.com


MAJALAHJURNALIS.Com (Medan) - Minanza Priswindo Lubis saksi melihat peristiwa pengeroyokan Diaur Rahman Ziawa atau selalu disapa Adel Ketua DPD FIB (Forum Islam Bersatu) Kota Medan.
 
Ia menceritakan kepada Majalahjurnalis.com, Rabu (24/8/2022), “Awalnya pada hari Minggu tanggal 21 Agustus 2022 sekitar pukul 18.00 Wib kami datang ke lokasi Jalan Guru Patimpus Pinggir Sungai  Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat untuk menanyakan atribut baju inventaris FIB kepada Pak Fuad yang dulunya mantan Ketua DPC FIB Medan Barat dan ia sudah mengundurkan diri dari Ormas FIB,” terang Minanza Priswindo Lubis yang biasa disapa Pris.
 
Kita datang baik-baik, Assalamulaikum....begitulah. awalnya bincang santai-santai, karena tujuan kami tersebut mempertanyakan inventaris FIB dan jikalau tidak dikembalikan, kami minta alasannya. Namun akhirnya terjadi perdebatan antara Ketua Adel (korban) dengan Pak Fuad berujung keributan mulut.
 
Diterangkannya lagi, Pak Fuad mungkin emosi, ia menggebrak meja dengan sekuat tenaganya, maka terdengarlah suara tersebut. Lalu entah kenapa, kita tak tau ada yang jatuh pingsan dan ternyata yang pingsan adalah keluarga dari Pak Fuad sendiri yaitu menantunya dan dilarikan ke Rumah Sakit. Kemudian dengar kabar dari rumah sakit bahwa menantu Pak Fuad itu meninggal dunia di rumah sakit.


Diaur Rahman Ziawa alias Adel korban penganiayaan. 
                                                         

Kemudian keluarganya mengamuk secara massal dan kita tidak ada yang mengenal satupun kecuali Pak Fuad saja karena pelakunya penyerangan kepada Ketua Adel lebih dari 5 orang dan berpakaian preman bukan baju organisasi. Kita pun tak tau mengapa diperlakukan seperti itu, kedatangan kita kan damai kenapa disambut dengan kemarahan seperti itu, terang Pris.
 
Kita tidak tau sebab musabab meninggal dunianya menantu Pak Fuad karena jarak kita (pertemuan adel dan Fuad) jauh berkisar 4 meter lebih jaraknya dan yang meninggal dunia itu tidak ada ikut didalam pembicaraan kita (pertemuan), makanya kita bingung. Mungkin ketika Pak Fuad menggebrak meja, menantunya itu terkejut lalu pingsan dan meninggal dunia.
 
Kita ngomong-ngomongnya nyantai sih.., namun suara dari mereka (pihak Pak Fuad) memang besar. Awal keributannya dari mereka (red-Fuad) dan terjadilah penganiayaan dikeroyok secara membabi buta ada yang menggunakan benda tumpul.
 
Saya coba menarik Ketua Adel dari pembantaian mereka tetapi mereka tetap melakukannya sampai Ketua Adel babak belur, diseret dan kalau berdiri terus dihujani pukulan tangan maupun benda tumpul sampai Ketua Adel tak mampu berdiri lagi.
 
“Akhirnya datang pihak patroli keamanan dari Polsek Medan Barat Polrestabes Medan. Sampai tengah malam dini hari (pagi) kita ke Polsek Medan Barat, lalu Ketua Adel di visum dan buat laporan langsung olah TKP (Tempat Kejadian Perkara),” ujar Pris usai menjelaskan. (TN)

Post a Comment

0 Comments