Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat
berpidato dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 bertajuk
"Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional di Tengah Dinamika Global", di
Hotel St. Regis, Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023. TEMPO/Rr. Ariyani
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan di tengah
ketidakpastian global, fundamental ekonomi Indonesia masih terjaga. Dia
melaporkan bahwa ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil di kisaran 5 persen.
Namun,
Airlangga menganalogikan pertumbuhan ekonomi ke depan seperti
pendakian gunung, karena tantangannya semakin berat. Sementara inflasi adalah
hujan karena jika naik gunung cuacanya hujan maka jalanannya licin.
“Itu semakin
berat oleh karena itu oksigen tipis. Nah ini kita perlu menyatukan langkah,”
ujar dia dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 yang
disiarkan langsung di akun YouTube Kementerian Perekonomian pada Jumat, 22
Desember 2023.
Namun,
Airlangga mengatakan World Bank memprediksi
sampai dengan 2026 pertumbuhan Indonesia terjaga di level 5 persen. “Itu
laporan World Bank terhadap Indonesia yang baru dirilis minggu lalu,” kata dia.
Menurut Ketua
Umum Partai Golkar itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas rata-rata
jika dibandingkan dengan negara maju maupun berkembang.
Sementara,
tingkat inflasi relatif terkendali dan Indonesia salah satu negara yang
berhasil mengendalikan inflasi ke target sasaran. Selain itu, rasio utang juga
berada di level aman di bawah 40 persen yaitu 38 persen.
Capaian ini
merupakan hasil arahan dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi, karena
kolaborasi sinergis antara fiskal, moneter, dan sektor riil. Selain itu, juga berkat
dukungan dari seluruh masyarakat dan kebijakan fiskal yang menjadi shock
absorber, yang responsif terhadap kebijakan perekonomian.
“Kebijakan
moneter juga berperan strategis menjaga stabilitas dan mendukung stabilitas dan
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutur Airlangga.
Sumber : TEMPO.CO
0 Comments