Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bu Saroh Tersentak, Ketika Bu Kepsek 112274 Kualuh Leidong Perintahkan Kosongkan Kantin Sekolah

 


Inikan dalam wewenangku. Ondak hatiku yang ondak kutolong nikan masih keluargo jugo, ucapnya lagi dengan logat kampung


MAJALAHJURNALIS.Com (Labura) – Dunia pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) disentakkan akibat ulah Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 112274 tidak sportif dalam mengambil kebijakannya, terkesan dapat yang baru, buang yang lama.
 
Hal itu bermula Kepsek SDN 112274 Aisyah Panjaitan, S.Pd meminta Bu Saroh yang selama ini berjualan di kantin sekolah untuk tak berjualan lagi.
 
“Ibarat disambar petir disiang bolong saat mendengar keputusan Bu Aisyah Panjaitan,” tutur Bu Saroh saat ditemui majalahjurnalis.com dikediamannya Jalan Baru Kelurahan Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Leidong, Labura, Kamis (11/7/2024), “entah apa salah awak,” ujarnya lagi.
 
Lalu Bu Saroh menceritakan tentang pertemuannya dengan Bu Kepsek tersebut, kemarin tepatnya pada hari Rabu (10/7/2024) saya kurang ingat jam berapa. Saya dipanggil Bu Kepsek Aisyah Panjaitan untuk datang ke rumahnya, saat saya sampai  di rumahnya, beliau melarang saya saya untuk tak berjualan lagi di kantin sekolahnya.
 
Lalu Ia memerintahkan untuk segera mengosongkan kantin tempat jualan saya selama ini dan secepatnya mengangkat meja dan steling milik saya, karena ada orang yang akan berjualan di kantin tersebut.
 
Badan saya gemetar mendengar ucapan itu, saya kaget bak disambar petir. Lalu saya jawab dan tak membantah sedikit pun, “Iya bu!” jawab saya dengan nada sedih.
 
Saya bingung, sudah tak tahu lagi mau mengadu kemana? Padahal dengan berjualan makanan di kantin sekolah, agar saya dapat menyambung hidup karena saat ini suami saya tak memiliki pekerjaan tetap. Dari hasil berjualan itulah untuk menghidupi keluarga dan biaya sekolah anak.
 
Sudah 10 tahun saya berjualan di kantin itu, menurut informasi yang saya dapat yang akan menggantikan posisi saya adalah saudara Kepsek itu.


Lihatlah! Yang berjualan di kantin sekolah ini bukan saya saja. Ada Wak Nora, Bu Maslian, mengapa mereka tidak disuruh berhenti juga? Koq hanya saya saja! Ini artinya Kepsek pilih kasih. Hal inilah membuat saya beranggapan Bu Kepsek pilih kasih.
 
Jikalau memang saya tak boleh, semuanya harus dilarang juga! Mengapa mereka dibolehkan? Atau karena mereka ada kaitan keluarga? Tutup Bu Saroh setelah menyampaikan uneg-unegnya.
 
Menindaklanjuti keluhan Bu Saroh, majalahjurnalis.com menghubungi Aisyah Panjaitan Kepsek 112274.
 
Beliau membenarkan tentang keputusan tersebut, ia menjelaskan, agar Kakak itu (Bu Saroh) tidak berjualan lagi di kantin sekolah, karena ada orang lain yang akan menggantikannya.
 
Ketika dipertanyakan, mengapa hanya Bu Saroh saja? Ia menjawab karena Bu Saroh Sudah lama berjualan disitu! Apalah salahnya, Bang! Ucapnya kepada wartawan majalahjurnalis.com, “Saya gantikan dengan yang lain”.  
 
“Inikan dalam wewenangku. Ondak hatiku yang ondak kutolong nikan masih keluargo jugo, ucapnya lagi dengan logat kampung.
 
Sementara kakak itu (Bu Saroh) dulukan masa wewenang Kepala Sekolah yang lama. Jadi rasaku bergantilah dulu mencari rezeki karena akupun ondak menolong saudaraku jugo, ucap Kepsek itu lagi.
 
Aku paham tapi dalam posisiku, dalam hakku sudaroku ado jugonyo yang perlu mendapat bantuan. Jadi kalau rasoku selagi berwewenang aku disitu, kenapa pula tak bisa aku bantu dari pihakku. Kenapo orang lain kuizinkan, kenapo dari pihakku tak bisa pula, kan begitu, rasoku aku lebih mustahak lagi yang lebih begitu, jadi minta izinlah dulu begantilah dulu, tutupnya. (Amin Hsb)

Post a Comment

1 Comments

  1. Kejam nyooo...setega itu kah kepala sekolah disitu

    ReplyDelete