Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pidato Netanyahu di Kongres AS sebagai Propaganda dan Kebohongan

 

Pasukan Hamas (AP/John Minchillo)


MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di depan Kongres Amerika Serikat (AS). Pihak Hamas menyebut pidato Netanyahu sebagai propaganda dan kebohongan.
 
"Propaganda dan kebohongan tak berdasar yang digunakan sebagai alasan untuk melakukan kejahatan keji terhadap perempuan, anak-anak, dan orang tua di Gaza," kata pihak Hamas, dilansir CNN, Kamis (25/7/2024).
!
Pernyataan itu mengatakan Netanyahu gagal mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera meskipun ada upaya mediasi dari Mesir dan Qatar serta "fleksibilitas dan sikap positif" yang menurut Hamas telah ditunjukkan.
 
Sebagai informasi, AS terus mendorong gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan, dan para pejabat AS secara terbuka menyerukan Hamas untuk menerima proposal gencatan senjata sebelumnya di tengah negosiasi bolak-balik selama berbulan-bulan antara kelompok tersebut dan Israel.
 
Netanyahu Tak Akan Berhenti Perang


Sebelumnya, Netanyahu berpidato di Kongres Amerika Serikat (AS). Dalam pidatonya, Netanyahu menegaskan akan terus berperang di Gaza sampai kelompok Hamas hancur.
 
"Israel akan terus melancarkan perang di Gaza sampai kita menghancurkan kemampuan militer Hamas dan kekuasaannya di Gaza dan memulangkan semua sandera kita," kata Netanyahu seperti dilansir CNN, Kamis (25/7/2024).
 
"Kami tak akan menerima apa pun yang kurang dari itu," lanjut Netanyahu saat memberikan sambutan di depan Kongres AS.
 
Dia kemudian memaparkan apa yang dia gambarkan sebagai visinya untuk Gaza baru pascaperang. Dia memastikan tidak berencana bermukim di Gaza, tapi sekadar menjaga keamanan di sana.
 
"Visi saya pada hari itu adalah demiliterisasi dan deradikalisasi Gaza," katanya.
 
"Israel tidak berupaya untuk memukimkan kembali Gaza, namun di masa mendatang, kita harus tetap mengontrol keamanan di sana untuk mencegah bangkitnya kembali teror, untuk memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," lanjutnya.
 
Netanyahu berpendapat Gaza harus dipimpin oleh orang Palestina yang tidak berusaha menghancurkan Israel. Dia menegaskan demiliterisasi dan deradikalisasi di Gaza harus diterapkan agar tercipta perdamaian.
 
"Gaza harus memiliki pemerintahan sipil yang dijalankan oleh orang-orang Palestina yang tidak berusaha menghancurkan Israel. Itu tidak terlalu berarti bagi Israel. Ini adalah hal mendasar yang berhak kita tuntut dan terima," kata Netanyahu.
 
"Demiliterisasi dan deradikalisasi, kedua konsep tersebut diterapkan di Jerman dan Jepang setelah Perang Dunia II dan menghasilkan perdamaian, kemakmuran, dan keamanan selama beberapa dekade. Setelah kemenangan kami, dengan bantuan mitra regional, demiliterisasi dan deradikalisasi Gaza juga dapat mengarah pada masa depan keamanan, kemakmuran, dan perdamaian," sambung Netanyahu.
Sumber : detiknews

Post a Comment

0 Comments