MAJALAHJURNALIS.Com (Medan)
- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
memperkirakan peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia pada akhir
tahun 2024 hingga awal 2025. Fenomena ini dipicu oleh La Nina lemah yang
menyebabkan curah hujan meningkat hingga 20 persen di atas kondisi normal.
Potensi cuaca ekstrem seperti hujan deras dan banjir pun semakin besar,
sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan. Fenomena
La Nina dan Dinamika Atmosfer La Niña adalah fenomena iklim yang
ditandai oleh suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur
yang lebih dingin dari rata-rata. Kondisi ini memengaruhi pola cuaca global,
termasuk di Indonesia. Selain La Nina, BMKG juga mencatat pengaruh
Madden-Julian Oscillation (MJO), fenomena atmosfer berupa osilasi cuaca tropis
yang bergerak dari barat ke timur di sepanjang wilayah ekuator. MJO secara signifikan memengaruhi
curah hujan, terutama di wilayah Samudera Hindia dan Pasifik, sehingga
berkontribusi pada peningkatan intensitas hujan di Indonesia, khususnya
Sumatera Utara. Kepala Balai Besar Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan, Hendro Nugroho memgatakan curah
hujan di Sumatera Utara pada Desember 2024 diperkirakan berada dalam kategori
menengah, yakni antara 101 hingga 300 milimeter. Namun, beberapa wilayah
seperti Asahan, Dairi, Humbang Hasundutan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara,
Langkat, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Toba akan
mengalami curah hujan kategori tinggi, yakni antara 301 hingga 500 milimeter. "BMKG mengidentifikasi beberapa
faktor dominan yang memengaruhi cuaca di Sumatera Utara pada Desember 2024
hingga Januari 2025. Pertama Adanya Monsun Timur Laut, yang membawa massa udara
basah dari Samudera Hindia. Kedua Daerah konvergensi yang terbentuk di Selat
Karimata hingga Papua, meningkatkan potensi hujan. "Ketiga Gangguan tropis di
sekitar Utara Aceh dan Samudera Hindia bagian selatan Sumatera. Ke empat Suhu
muka laut yang menghangat di utara Sumatera, selatan Jawa, dan utara Papua.
Kelima, massa udara tinggi yang mendominasi pada November 2024 dan ke enam.
Curah hujan bervariasi dari rendah hingga sedang," ucap Hendro kamis
(19/12/2024) malam. Dijelaskannya Waspada Potensi Bencana
Hidrometeorologi BMKG memperingatkan potensi angin kencang dengan kecepatan
hingga 46,3 km/jam di beberapa wilayah seperti Nias Selatan, Langkat, Tapanuli
Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara,
Mandailing Natal, dan Sibolga. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga awal
Januari 2025. Selain itu, masyarakat yang
menggunakan moda transportasi laut diminta berhati-hati terhadap potensi
gelombang tinggi di perairan Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias, Samudera
Hindia Barat Aceh, dan perairan Nias-Sibolga. "Meski curah hujan pada Desember
2024 diperkirakan menurun dibandingkan November, BMKG tetap mengingatkan
pentingnya kesiapsiagaan dan Hujan lebat yang terjadi dapat menyebabkan tanah
menjadi jenuh, meningkatkan risiko tanah longsor di daerah pegunungan,"
tutup Hendro. (F/TN)
0 Comments