Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Warga Jateng Diminta Jauhi Zona Gunung Merapi alami guguran lava

 

Guuguran lava di Gunung Merapi. (BPPTKG/BPPTKG)

MAJALAHJURNALIS.Com (Boyolali) – Gunung Merapi yang memiliki ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan meliputi wilayah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis (30/1/2025) mengalami guguran lava sebanyak 11 kali dengan jarak tempuh hingga 2.000 meter.
 
Gunung Merapi, yang saat ini berada pada status siaga level tiga, terus meluncurkan guguran lava yang mengarah ke barat daya.
 
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekomendasikan agar masyarakat mewaspadai potensi bahaya, seperti guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
 
Sementara itu, pada sektor tenggara, bahaya mencakup Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol sejauh 5 kilometer. Adapun lontaran material vulkanik akibat letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
 
Data pemantauan menunjukkan bahwa suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di daerah dengan potensi bahaya.
 
Petugas BPPTKG, Ahmad Sopari, mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di wilayah dengan potensi bahaya.
 
“Masyarakat diimbau untuk mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG), terutama saat hujan di sekitar Gunung Merapi,” ujarnya dalam rilis yang diterima Beritasatu.com, Kamis (30/1/2025) pagi.
 
Ia juga mengingatkan agar masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik yang dapat berasal dari erupsi Gunung Merapi.
 
“Apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” jelasnya.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Suparman, mengungkapkan tiga kawasan yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB), yakni Desa Klakah, Jrakah, dan Tlogolele.
 
“Kami telah melakukan sosialisasi mengenai bahaya erupsi Gunung Merapi kepada warga di Suroteleng, Samiran, Jrakah, Klakah, Tlogolele, dan Wonodoyo, karena wilayah tersebut berdekatan dengan Merapi,” pungkasnya.
Sumber : Beritasatu.com

Post a Comment

0 Comments