Presiden
AS Donald Trump.@Foto REUTERS/Leah Millis Purchase Licensing Rights.
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta)
- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa
Amerika Serikat akan keluar dari badan Dewan HAM PBB. Trump juga menyatakan
pemerintah AS tidak akan melanjutkan pendanaan untuk badan PBB yang membantu
pengungsi Palestina.
Dilansir Associated Press, Rabu
(5/2/2025), pengumuman Trump ini disampaikan pada hari Selasa (4/2/2025) waktu
setempat, hari di mana dia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu yang sedang berkunjung. Pemerintah Israel telah lama menuduh badan
HAM PBB dan UNRWA bias terhadap Israel dan antisemitisme.
Perintah eksekutif Trump juga
menyerukan peninjauan kembali keterlibatan Amerika dalam Organisasi Pendidikan,
Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB yang berpusat di Paris, Prancis, yang
dikenal sebagai UNESCO. Trump juga memerintahkan peninjauan kembali pendanaan
AS untuk PBB mengingat "perbedaan besar dalam tingkat pendanaan di antara
berbagai negara."
"Saya selalu merasa bahwa PBB
memiliki potensi yang luar biasa," kata Trump kepada wartawan di Ruang
Oval Gedung Putih. "Saat ini PBB tidak dapat memenuhi potensi tersebut.
... Mereka harus bertindak lebih baik," cetusnya.
Ia mengatakan PBB perlu "bersikap
adil terhadap negara-negara yang pantas mendapatkan keadilan," seraya
menambahkan bahwa ada beberapa negara, yang tidak disebutkan namanya, yang
merupakan "negara-negara yang tidak biasa, yang sangat buruk dan hampir
lebih disukai."
Trump menarik AS keluar dari Dewan HAM
PBB yang berpusat di Jenewa, Swiss tahun lalu, dan menghentikan pendanaan untuk
badan PBB yang membantu pengungsi Palestina, yang dikenal sebagai UNRWA. Duta
besar AS untuk PBB saat itu, Nikki Haley, menuduh dewan tersebut memiliki
"bias kronis terhadap Israel" dan menekankan pada apa yang disebutnya
sebagai pelanggar HAM di antara para anggotanya.
Ini dilakukan setelah Israel menuduh
UNRWA melindungi para militan Hamas yang berpartisipasi dalam serangan mendadak
pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan. Tuduhan ini telah dibantah oleh UNRWA.
Presiden Joe Biden kemudian
memperbarui dukungan AS terhadap Dewan HAM PBB, dan AS memenangkan kursi di
badan beranggotakan 47 negara tersebut pada Oktober 2021. Namun, pemerintahan
Biden mengumumkan pada akhir September lalu, bahwa Amerika Serikat tidak akan
mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua berturut-turut.
Sebelum pengumuman Trump ini, juru
bicara PBB Stephane Dujarric menegaskan kembali pentingnya Dewan HAM PBB dan
pekerjaan UNRWA dalam memberikan "layanan penting bagi Palestina."
Juru bicara Dewan HAM PBB, Pascal Sim
mengatakan, perintah Trump pada hari Selasa ini tidak banyak memberikan dampak
konkret karena Amerika Serikat sudah bukan anggota dewan tersebut. Namun,
seperti semua negara anggota PBB lainnya, AS secara otomatis memiliki status
pengamat informal dan akan tetap memiliki kursi di ruang bundar dewan yang mewah
di kompleks PBB di Jenewa.
UNRWA didirikan oleh Majelis Umum PBB
pada tahun 1949 untuk memberikan bantuan bagi warga Palestina yang mengungsi
atau terusir dari rumah mereka sebelum dan selama perang Arab-Israel tahun
1948, yang terjadi setelah berdirinya Israel, serta bagi keturunan mereka.
UNRWA memberikan bantuan, pendidikan,
perawatan kesehatan, dan layanan lainnya kepada sekitar 2,5 juta warga
Palestina di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Yerusalem Timur, serta 3 juta
orang lainnya di Suriah, Yordania dan Lebanon.
Sumber: detiknews
0 Comments