Israel berencana putus jalur air dan listrik
di Gaza selama Ramadan.@REUTERS/Abd Elhkeem Khaled
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) -
Israel berencana memutus pasokan air dan
listrik di Jalur Gaza, Palestina, selama bulan suci Ramadan.
Juru bicara Perdana Menteri Israel
Benjamin Netanyahu, Omer Dostri, mengatakan pihaknya tak mengesampingkan opsi
pemutusan air dan listrik di Gaza jika milisi Hamas tak segera menyetujui
perpanjangan gencatan senjata sementara.
"Semakin lama Hamas menolak,
semakin besar pengaruh yang akan dimiliki Israel," ucap Dostri kepada
radio lokal 94FM.
"Kami memiliki serangkaian
tindakan untuk menekan Hamas. Kami juga mempersiapkan militer untuk kembali
berperang, dan kami tidak mengesampingkan kemungkinan pemutusan air dan listrik
ke Gaza," ujar dia, seperti dikutip Anadolu Agency.
Israel telah menerima usulan Utusan
khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengenai
perpanjangan gencatan senjata fase pertama selama 50 hari, yang mencakup
Ramadan hingga hari raya Paskah Yahudi.
Namun, Hamas menolak usulan tersebut
karena merasa Israel cuma ingin warganya dibebaskan tapi tetap mau melanjutkan
perang.
Padahal, berdasarkan kesepakatan awal
yang telah disetujui, Israel dan Hamas saat ini mesti menjalankan gencatan
senjata fase kedua.
Ada tiga fase gencatan senjata
Hamas-Israel yang telah disepakati. Fase pertama berlangsung selama 42 hari
yang mencakup pembebasan sandera perempuan, anak-anak, penghentian serangan,
hingga masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan.
Fase kedua meliputi kesepakatan soal
gencatan senjata permanen. Pada fase ini, Israel dan Hamas mesti sepakat untuk
menghentikan perang secara permanen dan sebagai gantinya Hamas akan membebaskan
sandera laki-laki yang masih hidup, baik itu warga sipil maupun militer.
Israel juga mesti membebaskan lebih
lanjut sejumlah tahanan Palestina dan menarik pasukan sepenuhnya dari Gaza.
Kemudian, pada fase ketiga, kedua
belah pihak mesti memulangkan jenazah maupun sisa-sisa tubuh sandera. Rencana
rekonstruksi Gaza juga akan diimplementasikan pada fase ini.
Israel dan Hamas sendiri telah
melangsungkan fase pertama, yang telah resmi berakhir pada Minggu (2/3/2025)
sejak berlaku 19 Januari lalu.
Kini, Israel bukannya melanjutkan fase
kedua malah ingin memperpanjang fase pertama sesuai usulan Witkoff.
Selain memutus pasokan air dan
listrik, Israel juga telah mengumumkan akan memblokir bantuan kemanusiaan
memasuki Gaza selama Ramadan.
Sejak 19 Januari, ratusan truk bantuan
telah memasuki wilayah kantong itu setiap hari. Namun, harga bahan-bahan pokok
mulai meroket setelah kabar soal pemblokiran menyebar. Orang-orang
berlomba-lomba untuk menimbun.
Sumber : CNN Indonesia
0 Comments