![]() |
Menteri Pendidikan Islandia Asthildur Loa Porsdottir.@Istimewa/Wikipedia |
MAJALAHJURNALIS.Com (Reykjavik) - Menteri Pendidikan Islandia Asthildur Loa Porsdottir, resmi mengundurkan diri setelah mengungkapkan bahwa ia memiliki seorang putra dari hubungan dengan seorang remaja pria berusia 15 tahun lebih dari 30 tahun yang lalu.
Dalam wawancara dengan kantor berita Islandia Visir, Porsdottir (58) mengakui bahwa ketika berusia 22 tahun, ia menjalin hubungan dengan seorang pria berusia 15 tahun yang merupakan peserta kelompok agama yang ia bimbing.
Dari hasil hubungan tersebut, ia melahirkan seorang putra setahun kemudian. Identitas remaja tersebut terungkap sebagai Eirikur Asmundsson. Skandal ini baru terungkap setelah lebih dari tiga dekade ketika stasiun televisi RUV melakukan investigasi mendalam.
Menurut laporan RUV, seorang kerabat Asmundsson mengajukan pengaduan ke Kantor Perdana Menteri Islandia minggu lalu. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Porsdottir memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri pendidikan Islandia.
Asmundsson disebutkan hadir saat kelahiran anaknya dan sempat membesarkannya bersama Porsdottir selama satu tahun. Namun, ia kemudian dilarang berhubungan dengan putranya.
Dokumen yang ditemukan RUV menunjukkan bahwa Asmundsson pernah mengajukan permohonan ke Kementerian Kehakiman Islandia untuk bertemu anaknya, tetapi ditolak. Meski demikian, ia tetap membayar tunjangan anak selama 18 tahun.
"Sudah 36 tahun berlalu, banyak hal telah berubah. Jika saya menjadi saya yang sekarang, saya pasti akan menangani semuanya secara berbeda," ujar Porsdottir dalam wawancara dengan Visir.
Pemerintah Islandia belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Di Islandia, usia minimal untuk persetujuan hubungan adalah 15 tahun. Namun, berdasarkan hukum setempat, guru dan pembimbing tidak diperbolehkan menjalin hubungan dengan individu di bawah 18 tahun yang bergantung pada mereka secara finansial atau emosional. Pelanggaran aturan ini dapat berujung pada hukuman hingga 12 tahun penjara.
Porsdottir menyebut hal tersebut sebagai kesalahan masa muda dan berharap tidak menutupi prestasinya selama menjabat sebagai menteri pendidikan Islandia. Meskipun mundur dari jabatannya, ia berencana tetap mempertahankan kursinya di parlemen.
Sumber : Beritasatu.com
|
0 Comments