Menteri
BUMN Erick Thohir.@Ilyas Fadilah/detikcom
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta)
- Menteri BUMN Erick Thohir merespons soal isu produk BBM
oplosan. Soal BBM oplosan itu merebak usai terbongkarnya kasus korupsi tata
kelola minyak oleh Kejaksaan Agung.
Erick mengaku sudah membicarakan isu
tersebut dengan Jaksa Agung ST Burhanudin. Namun ia tak menegaskan apakah
memang terjadi oplosan pada produk BBM atau tidak.
"Saya sudah lihat bagaimana
kemarin saya dan Pak Jaksa Agung, silahkan Pak Jaksa Agung ditanya, saya rapat
jam 11 malam mengenai isu apakah ini blending oplosan, kita tidak mau
berargumentasi," katanya di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten,
Sabtu (1/3/2025).
Yang pasti jika benar terjadi praktik
oplosan Erick mengatakan hal itu pasti sudah ditindak. Tapi ia juga
mengingatkan dalam proses pembuatan produk BBM ada tahapan blending yang selama
ini dilakukan di industri perminyakan.
Erick menyebut dua hal itu punya
kategori dan tujuan yang berbeda, yaitu bersifat koruptif atau untuk
meningkatkan kualitas BBM. Ia pun mempersilahkan masyarakat membandingkan
langsung produk BBM Pertamina dengan produk BBM milik operator swasta lainnya.
"Tetapi kalau itu ada oplosan di
titik tertentu, ya kita tadi sudah dilakukan penindakan. Ini kan dari kejaksaan
sedang menggali itu. Apakah blending, nah blending ini beda lagi, karena ada
yang namanya blending-blending di industri perminyakan yang selama ini sudah
terjadi," bebernya.
"Nah ini mesti dilihat dari
kategori yang berbeda. Apakah itu koruptif atau bagian penaikan performance
daripada bensin tersebut. Bukan RON bensin tersebut," tambah Erick.
Erick Thohir menegaskan tidak semua
SPBU dimiliki langsung Pertamina, melainkan dimiliki juga oleh pengusaha
swasta. Ia lantas mengingatkan untuk jangan langsung menuduh sesuatu secara
emosional.
"Tidak semua pom bensin milik
Pertamina. Semua banyak, mayoritas pom bensin itu milik UMKM, swasta. Nah itu
kita harus jaga juga. Nah ini yang sama-sama, kalau kita membenahi sesuatu,
jangan dengan emosi, tuduh-menuduh. Kita mendingan jabarkan
landscape-nya," tutupnya.
Sumber : detikfinance
0 Comments