MAJALAHJURNALIS.Com (Mataram) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mencatat
jumlah pengunjung, baik wisatawan asing maupun lokal hingga Oktober 2025 yang
melakukan pendakian menuju Gunung Rinjani Lombok mencapai 72.528 orang. "Kawasan
Taman Nasional Gunung Rinjani telah menyedot perhatian lokal maupun mancanegara
dengan total kunjungan yang terus naik mencapai 72.528 orang pada destinasi
wisata pendakian," kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman di Mataram seperti
dilansir di Antara, Jumat (14/11/2025).. Ia mengatakan
destinasi wisata non pendakian di kawasan kaki Gunung Rinjani telah dibuka
kembali setelah sebelumnya ditutup dampak cuaca ekstrem di awal Februari 2025. Adapun
destinasi wisata alam non pendakian tersebut di antaranya wisata Tangkok Adeng,
Desa Lenek Duren Kecamatan Lenek, wisata Bornong Bike Park Desa Aik Prapa
Kecamatan Aikmel dan wisata Bukit Malang via Tombong Rebo Desa Bebidas,
Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Kemudian
wisata Sebau Desa Sapit Kecamatan Suela, wisata Savana Propok Desa Bebidas
Kecamatan Wanasaba dan Bukit Gedong Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba, serta
wisata jalur sepeda Sembalun, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten
Lombok Timur. "Jumlah
pengunjung pada destinasi wisata non pendakian baik wisatawan lokal maupun
mancanegara yakni 43.502 orang," katanya. Waspada Hujan
Balai Taman
Nasional Gunung Rinjani mengingatkan para pendaki untuk tetap waspada saat
melakukan pendakian menuju Gunung Rinjani atau wisata non pendakian pada musim
penghujan 2025. "Hujan
tiba, pendaki bijak bersiap dan tetap waspada saat melakukan pendakian di
kawasan Gunung Rinjani," katanya. Ia mengatakan
Rinjani tetap mempesona di bawah rinai hujan, tapi ingat, mendaki saat musim
hujan butuh persiapan lebih dari sekadar tekad. Hujan bukan penghalang untuk
mencintai alam, tapi pengingat untuk lebih bijak ketika beraktivitas di
dalamnya. "Hujan
boleh turun, tapi jangan biarkan kewaspadaan ikut reda," katanya. Adanya
persiapan yang harus dilakukan pendaki saat musim hujan di antaranya cek
prakiraan cuaca dan status jalur sebelum berangkat. Kemudian siapkan
perlengkapan anti air seperti jas hujan, cover bag, dry bag, sepatu tahan air. Selain itu,
jaga suhu dan energi dengan menggunakan jaket tebal, makanan tinggi kalori,
termos air hangat. "Fokus dan waspada pada jalur yang licin," katanya. Ia mengatakan
utamakan keselamatan, puncak bukan segalanya, pulang dengan selamat adalah
segalanya. "Tetap
waspada untuk keselamatan," katanya. Sumber : detiktrevel
0 Komentar