Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Al Qaeda Berkumpul Lagi di Afghanistan setelah Kemenangan Taliban

 

Operasi yang menewaskan Osama bin Laden berdampak global dan merusak reputasi internasional Pakistan, mengungkap kontradiksi di negara yang telah lama menjadi pangkalan rahasia Al-Qaeda. (Foto: AFP)

MAJALAHJURNALIS.Com (Washington) - Kelompok teroris Al Qaeda mungkin berkumpul kembali di Afghanistan yang dikuasai Taliban. Seperti dilaporkan NDTV, Kamis (16/9/2021), asumsi itu dimuat dalam laporan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA).

Intelnews.org melaporkan Wakil Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat David Cohen menyebut laporan intelijen saat ini menunjukkan beberapa potensi gerakan Al Qaeda kembali ke Afghanistan.

“Namun, CIA, khususnya, sudah bekerja untuk mengembangkan metode untuk bekerja dalam cakrawala,” katanya.

Cohen mengatakan bahwa badan intelijen Amerika sedang memantau situasi dengan cermat. Berbicara di KTT Intelijen dan Keamanan Nasional di Washington, DC, Cohen mengakui bahwa penutupan kedutaan Amerika Serikat di Kabul, serta penutupan jaringan stasiun CIA di seluruh Afghanistan, telah "mengurangi" kemampuan badan-badan intelijen Amerika untuk menilai kondisi di lapangan.

Tetapi Cohen menambahkan banyak informasi intelijen yang telah dikumpulkan dalam beberapa pekan terakhir berasal dari "platform over-the-horizon", yang berarti bahwa pengumpulan tersebut dilakukan dari negara-negara yang berbatasan dengan Afghanistan.

Saat ini, komunitas intelijen Amerika Serikat memperkirakan bahwa Al Qaeda membutuhkan waktu antara satu dan dua tahun untuk mengumpulkan kemampuan serangan sebelumnya, sehingga secara langsung mengancam kepentingan Amerika.

Menurut Intelnews.org, kehadiran Al Qaeda di Afghanistan adalah alasan utama di balik invasi Amerika Serikat ke negara itu pada tahun 2001. Namun, dengan kembalinya Taliban berkuasa di Afghanistan, ada kekhawatiran bahwa Al Qaeda akan kembali lagi di negara yang dilanda perang itu.

Dibawah kepemimpinan Osama bin Laden, Al Qaeda bekerja erat dengan eselon atas Taliban pada 1990-an dan awal 2000-an. Laporan menyebut kontak antara kedua kelompok terus ada, dan berpotensi semakin dalam setelah keluarnya Amerika Serikat dan sekutu Baratnya dari Afghanistan.

(Sumber : Beritasatu.com)

Post a Comment

0 Comments