Direktur Reserse Kriminal Umum Polda
Sumut Kombes Tatan Dirsan (Datuk Haris Molana/detikcom)
MAJALAHJURNALIS.Com
(Medan) -Pelatih cabang olahraga biliar perwakilan Sumatera Utara (Sumut) di PON Papua,
Khorudin (Choki) Aritonang, melaporkan Gubsu Edy Rahmayadi ke Polda Sumut
terkait peristiwa dirinya dijewer oleh Edy. Polda Sumut menyatakan bakal
mengkaji terlebih dulu laporan tersebut.
"Polda Sumut dalam hal ini, sifatnya
apabila ada laporan ya kami akan tindak lanjuti. Siapa pun mempunyai hak untuk
membuat laporan. Nanti akan kami kaji karena sampai saat ini kami belum tahu
laporan polisi tersebut, belum sampai ke meja kami. Nanti akan berkoordinasi
dengan pihak SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu)," kata Direktur
Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan,
Senin (3/1/2022).
Tatan belum menerangkan secara detail
tentang laporan itu. Tatan juga belum dapat memastikan penyidik akan
melayangkan panggilan atau tidak kepada Edy.
"Nanti kita akan periksa dulu
saksi-saksi, kemudian yang membuat laporan sebagai korban. Kemudian langkah
berikutnya akan kami sampaikan," sebut Tatan.
Tatan pun mengaku baru mengetahui pasal yang
dilaporkan oleh Choki adalah Pasal 310 jo 315 KUHP. Dia akan bertindak secara
prosedural menindaklanjuti laporan tersebut.
"Tadi kami sudah baca dari rekan rekan
media, Pasal 310 jo 315 KUHP ancaman hukuman itu di bawah 1 tahun. Namun tetap
kami akan prosedural berkaitan dengan penanganan laporan tersebut," ucap
Tatan.
Tatan pun menyebut persoalannya nantinya ada
peluang mediasi atau tidak. Dia bakal melihat jalannya proses pemeriksaan.
"Nanti kita lihat berjalannya
pemeriksaan," ujar Tatan.
Sebelumnya, Choki dijewer dan diusir Edy
saat acara pemberian tali asih pada Senin (27/12/2021). Video aksi Edy menjewer
Choki itu viral.
Dilihat detikcom, Selasa (28/12/2021), video
tersebut merekam Edy yang awalnya menyampaikan motivasi agar para atlet untuk
membawa kejayaan untuk Sumut. Edy mengatakan, jika Sumut sudah berjaya, atlet
bisa mengambil apa pun yang dia mau.
Pernyataan Edy Rahmayadi itu kemudian
disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan itu. Namun Edy
melihat ada satu orang yang tidak tepuk tangan dan langsung memanggilnya.
"Yang pakai kupluk itu siapa? Yang baju
kuning. Kau berdiri. Kenapa kau tak tepuk tangan? Sini, sini," kata Edy
dalam video itu.
Edy kemudian menanyakan posisi dia di
kegiatan itu. Pria yang dipanggil itu kemudian menjawab bahwa dia adalah
pelatih cabang olahraga biliar.
"Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok
jadi pelatih ini," kata Edy sambil menjewer pelatih biliar itu.
Edy kemudian menjelaskan alasan dia menjewer
pelatih biliar tersebut. Dia mengatakan menjewer sebagai tanda sayang.
"Jewer sayang itu," ujar Edy saat
ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12/2021).
Kemudian, Choki pun angkat bicara. Dia
kemudian melayangkan somasi terhadap Edy. Choki meminta Edy meminta maaf secara
terbuka. Namun sampai batas waktu yang telah ditentukan Edy pun tak kunjung
menjawab somasi dari Choki.
Choki pun lalu melaporkan peristiwa itu SPKT
Polda Sumut.
0 Comments