Rupiah. ©2022 Merdeka.com
MAJALAHJURNALIS.Com - Rupiah dikenal sebagai mata uang Indonesia. Namun, sebelum rupiah ditetapkan
sebagai mata uang di dalam negeri, Indonesia memakai sejumlah mata uang.
Mengutip situs
visual.kemenkeu.go.id, pada masa penjajahan Belanda, masyarakat Indonesia
menggunakan gulden, mata uang Belanda, untuk transaksi sehari-hari.
Di tahun 1942, Jepang
menduduki Indonesia. Akan tetapi uang gulden tetap digunakan bersamaan dengan
uang militer atau gunpyo. Uang militer ini dikenal juga sebagai uang invasi.
Saat Jepang kalah dan
Indonesia berhasil merdeka, Belanda kembali ke Indonesia dengan membonceng
sekutu. Belanda melakukan penarikan mata uang Jepang dan menggantinya dengan
uang Netherlands Indies Civil Administration (NICA).
4 Mata Uang
Pada 2 Oktober 1945,
pemerintah Indonesia mengeluarkan maklumat yang isinya melarang peredaran dan
penggunaan uang NICA tersebut. Saat itu, Indonesia memiliki empat mata uang
yang sah, yaitu De Javasche Bank, DeJapansche Regering, Dai Nippon, dan Dai
Nippon Teikoku Seibu.
Pada 30 Oktober 1946,
pemerintah Republik Indonesia menetapkan Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai
mata uang nasional secara sah. Meskipun demikian, bila dilihat pada lembaran
ORI pertama, tertulis emisi bertanggal 17 Oktober 1945. Hal ini menunjukkan
banyaknya kendala dalam dalam proses pembuatan, pencetakan, dan peredaran ORI.
Pada saat pertama kali
diterbitkan, ORI tidak dapat langsung didistribusikan ke seluruh wilayah
Indonesia akibat adanya gangguan-gangguan dari Belanda atas peredaran ORI. Hal
ini terjadi karena Belanda yang mencoba untuk kembali berkuasa masih menduduki
sebagian wilayah Indonesia.
Bahkan NICA (Netherlands
Indies Civil Administration atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda)
mengeluarkan mata uang NICA pada tanggal 6 Maret 1946 sebagai tandingan ORI,
yang pada akhirnya menambah inflasi dan melanggar kedaulatan Indonesia.
ORI diterbitkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia sebagai identitas dan bentuk kedaulatan ekonomi,
serta salah satu upaya untuk menyehatkan perekonomian Indonesia yang sedang
mengalami inflasi tinggi.
ORI diterbitkan untuk
menggantikan mata uang yang sebelumnya diterbitkan oleh Pemerintah Belanda dan
Jepang, sebagai salah satu bentuk perlawanan Indonesia. ORI dibuat dalam desain
dan bahan kertas yang sederhana tetapi mampu membangkitkan semangat rakyat
Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan ekonomi Indonesia.
Pada kenyataannya, semua
hambatan tersebut tidak menyurutkan semangat rakyat untuk mendukung penggunaan
ORI di wilayah Indonesia. Rakyat berjuang untuk mengedarkan ORI di wilayah
Indonesia dan memasukkan ORI ke daerah yang diduduki Belanda dengan berbagai
siasat.
Rakyat juga tidak mau
menggunakan mata uang yang diterbitkan NICA dan lebih memilih menggunakan ORI
dalam bertransaksi.
Sumber : Merdeka.com
0 Komentar