Arief Tampubolon. @Matatelinga.
MAJALAHJURNALIS.Com
(Medan) - Arief Tampubolon dicopot dari
kepengurusan DPD Partai Demokrat Sumut. Arief dicopot karena membongkar dugaan
suap dan korupsi proyek multi years jalan dan jembatan Provinsi Sumatera Utara
senilai Rp 2,7 triliun.
Arief
Tampubolon dicopot berdasarkan revisi Surat Keputusan (SK) DPD Partai Demokrat
Sumut nomor: 51/SK/DPP.PD/DPD/IV/2023 tertanggal 27 April 2023, yang
ditandatangani Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sekjen Teuku
Riefky Harsya.
Arief
Tampubolon yang memiliki nama lengkap Muhammad Arief Tampubolon diketahui
menjabat Wakil Kepala II Bakomstra DPD Partai Demokrat Sumut, berdasarkan SK
Nomor: 87/SK/DPP.PD/V/2022 tertanggal 11 Mei 2022, yang ditandatangani Ketum
AHY dan Sekjen Teuku Riefky Harsya.
Arief
Tampubolon yang dikonfirmasi terkait pencopotan dirinya dari kepengurusan DPD
Partai Demokrat Sumut mengaku tidak mengetahui alasan pencopotannya.
"Tidak
tahu saya apa alasan si Lokot mencopot saya. Tidak ada pleno, kok main copot
dia. Tak ngerti dia berpartai, bisanya jadi ketua alumni sekolah. Dia kira
partai ini milik pribadinya. Tanya saja ke dia (Lokot), mungkin gerah dia
proyek Rp 2,7T itu saya bongkar dugaan suapnya," kata Arief, Jumat (9/6/2023).
Arief
mengatakan ada keanehan dengan tandatangan Ketua Umum Partai Demokrat AYH dan
Sekjen Teuku Riefky Harsya pada revisi SK DPD Partai Demokrat Sumut. Arief
menduga tandatangan ketum dan sekjen Partai Demokrat dipalsukan.
"Sudah
saya lihat kedua SK itu, yang asli dan revisi. Ada yang aneh saya lihat tanda
tangan ketum dan sekjen. Seperti dibuat pakai stempel. Dugaan saya itu
dipalsukan tandatangannya," kata Arief.
Arief
berharap Ketum AHY dan Sekjen Teuku Riefky Harsya memanggilnya dan Lokot
Nasution sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sumut untuk membuktikan penyebab
yang terjadi pada revisi SK DPD Partai Demokrat Sumut.
"Mudah
mudahan ketum dan sekjen memanggil saya dan si Lokot untuk membuktikan siapa
yang benar sebagai kader demokrat di Sumut," tandasnya.
Revisi SK
DPD Partai Demokrat Sumut kabarnya dibuat sebenarnya untuk mengisi kekosongan
jabatan yang ditinggal mati oleh pengurus dan pindah partai.
Diketahui,
Arief Tampubolon merupakan kader Partai Demokrat yang berprofesi sebagai Jurnalis
Antikorupsi, dan sudah dikenal oleh banyak pejabat korup sejak Gubernur Sumut
Gatot Pujonugroho yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Terkini,
Arief Tampubolon tengah mombongkar dugaan suap dan korupsi Proyek Multi Years
Jembatan dan Jalan Provinsi Sumatera Utara tahun 2022 senilai Rp 2,7 triliun
yang bermasalah hingga terjadi pencopotan Kepala Dinas PUPR Sumut Bambang
Pardede.
Selain
Arief, anggota Dewan Pertimbangan (Wantim) DPD Partai Demokrat Sumut Muhammad
Yusuf Tambunan juga ikut dicopot oleh Lokot Nasution dari kepengurusan DPD
Partai Demokrat Sumut.
Sumber : Matatelinga
0 Komentar