Ketua DPP PKB, Daniel Johan. (dok
Pribadi)
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta)
- Pagar laut yang membentang di pantai utara Tangerang dibongkar TNI AL bersama
warga. Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan, bersyukur pagar laut tak berizin
itu akhirnya dibongkar pemerintah.
"Alhamdulillah pemerintah melalui
TNI sudah bertindak tegas, selama tidak ada izin memang harus dibongkar apalagi
mengganggu aktivitas nelayan dan berdampak terhadap lingkungan alam," kata
Daniel Johan kepada wartawan, Sabtu (18/1/2024).
Daniel menilai pagar laut tersebut
ilegal karena melanggar aturan. Oleh sebab itu, Komisi IV akan memanggil pihak
terkait dan meninjau ke lokasi di Tangerang.
"Pemagaran laut secara ilegal
sama saja telah melanggar UU No 1/2014, Komisi IV akan tetap ke lapangan minggu
depan dan memanggil menteri untuk memberikan penjelasan apa yang sesungguhnya
terjadi," ujarnya.
Politikus PKB ini mendorong pihak yang
membuat pagar laut segera ditemukan dan bertanggung jawab. Sekaligus menagih
biaya pembongkaran pagar tersebut.
"Harus dicari siapa dalang
penanggung jawab pembuatan pagar laut ini, mereka harus bertanggung jawab atas
seluruh biaya pembongkaran, teknis pembongkaran TNI bisa dibantu oleh lintas sektoral
agar efektif," imbuhnya.
TNI AL bersama warga diketahui
membongkar pagar laut di Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025).
Pembongkaran ini ditekankan TNI AL sesuai perintah dari Presiden Prabowo
Subianto.
"Kami hadir di sini atas perintah
dari Presiden RI melalui Kepala Staf Angkatan Laut untuk membuka akses,
terutama bagi para nelayan yang akan melaut," kata Komandan Pangkalan
Utama AL (Danlantamal) III Jakarta, Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto yang
memimpin proses pembongkaran di lokasi, Sabtu (18/1/2025).
Brigjen Harry menjelaskan proses
pembongkaran pagar laut dilakukan secara bersama-sama oleh personel TNI AL
dengan masyarakat dengan total 600 orang. Dia juga mengatakan sudah
berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan proses
pembongkaran pagar laut ke depan agar lebih cepat.
"Kita sudah berkoordinasi dengan
stakeholder yang lain. Tapi mungkin karena ada kesibukan-kesibukan, kita akan
koordinasikan lebih lanjut. Harapan saya, mungkin hari kedua, hari ketiga,
stakeholder yang lain ataupun instansi yang lain nanti akan bisa bergabung
dengan kita," jelas Brigjen Harry.
Sumber : detik.com
0 Comments