Gunung Tangkuban Parahu.@Beritasatu.com/Algi
Muhamad Gifari.
MAJALAHJURNALIS.Com (Bandung
Barat) - Aktivitas vulkanik Kawah Ratu Gunung
Tangkuban Parahu yang berada di Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat
berbatasan dengan Kabupaten Subang, Jawa Barat meningkat signifikan sejak Senin
(2/6/2025). Akibatnya terjadi gempa dengan frekuensi rendah atau low frequency
(LF) dan gempa embusan pun terjadi 100 kali dalam sehari.
Ketua Tim Kerja Gunung Api Badan
Geologi, Heruningtyas Desi Purnamasari mengatakan berdasarkan catatan Pos
Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, untuk periode Senin (2/6/2025) telah
terjadi 100 kali gempa LF. Sedangkan untuk periode Selasa (3/6/2025) ada
sebanyak 134 kejadian gempa LF dalam satu hari.
“Untuk status dari Gunung Tangkuban
Parahu saat ini masih di level 1 atau normal,”kata Heruningtyas ditemui di Pos
Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Lembang, Selasa (3/5/2025) petang.
Meski status Gunung Tangkuban Parahu
masih di level normal, Heruningtyas tetap mengingatkan semua pihak untuk tetap
mewaspadai peningkatan aktivitas tersebut.
"Masyarakat diimbau harus tetap
waspada, mengingat kejadian erupsi pada 2019, yaitu freatik. Kita harus
mengantisipasi apabila sewaktu-waktu tejadi erupsi,”ucapnya.
Lebih lanjut Heruningtyas menjelaskan
jika peningkatan aktivitas kegempaan yang terjadi kali ini memang mengingatkan
pada gejala awal erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 2019.
"Pada 2019 sebelum terjadinya
erupsi, lebih dulu diawali dengan inflasi meningkat seperti ini. Kemudian dari
kegempaan low frequency juga meningkat. Gempa embusan dan low frequency juga
meningkat. Dari data deportasi juga terjadi inflasi," ungkapnya.
Herunintyas pun membenarkan
dibandingkan pascaerupsi pada 2019 sampai 2025, peningkatan aktivitas Gunung
Tangkuban Parahu yang terjadi kali ini paling signifikan.
Sumber
: Beritasatu.com
0 Komentar