Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri kala berlaga. (Foto: Humas PP PBSI)
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta)
- Alasan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri tampil lebih bagus saat main di
turnamen Eropa ketimbang Asia terungkap.
Ganda putra
Indonesia itu menyebut faktor lapangan di Eropa yang tak berangin bisa
membuatnya lebih cepat beradaptasi dengan kondisi di lapangan.
Ya, Bakri
-sapaan Bagas/Fikri- sejauh ini membuktikan bahwa mereka mampu tampil lebih
garang saat mentas di Eropa.
Salah satu
bukti yang paling jelas adalah mereka sukses menjadi juara All England 2022,
yang merupakan titel paling prestisius sejauh ini dalam karier mereka.
Bahkan,
pasangan rangking 13 dunia itu meraih gelar perdana mereka di ajang
internasional di Eropa. Kala itu, mereka naik podium pertama dalam gelaran
Finnish Open 2019 di Vantaa, Finlandia.
Nah, pada
tahun ini, Bagas/Fikri sudah empat kali menjadi runner up. Kecuali di Thailand
Open 2023, tiga podium kedua lainnya mereka dapatkan di Benua Biru, yakni dalam
pagelaran Orleanas Masters 2023, Denmark Open 2023, dan French Open 2023.
Saat ditemui
oleh awak media, termasuk MNC Portal Indonesia, di Pelatnas PBSI, Cipayung,
Jakarta Timur, pada Rabu, 30 November 2023, Bagas/Fikri diterka oleh para
pewarta bisa main apik di Eropa karena cocok dengan suasana lingkungannya.
Namun, mereka menampik hal itu karena merasa lebih nyaman dengan kondisi di
lapangan yang tidak berangin karena tak menggunakan Air Conditioner (AC) untuk
mendinginkan arena.
“Lebih ke
kondisi di lapangan (bukan suasana lingkungan di Eropa). Kalau di Eropa tanpa
angin dan enggak ada AC, kalau di Asia ada angin (dari AC), jadi adaptasi
lapangannya harus lebih. Mungkin itu kenapa kita lebih bagus di Eropa,” kata
Fikri.
Sumber : Okesport
0 Comments